Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada perdagangan Jumat (25/7/2025) pagi. Pukul 09.01 WIB, IHSG melemah 4,59 poin ataui 0,07% ke 7.529,5.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar memperkirakan secara teknikal IHSG masih berada dalam kondisi bullish. Pada Jumat (25/7/2025), pergerakannya akan berada dalam rentang 7.472,06 - 7.567,58.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini menunjukkan kondisi yang sangat bullish, dengan indikator momentum yang berada pada level yang sangat tinggi. RSI yang mencapai 90.49 menunjukkan kondisi hampir overbought, yang mengindikasikan bahwa kenaikan harga sudah sangat kuat, namun juga meningkatkan potensi koreksi jangka pendek. MFI yang tetap di 100 menandakan aliran dana yang sangat positif, memperkuat sentimen positif terhadap pasar. CMO yang berada di 80.98 juga mengindikasikan momentum yang sangat kuat di pasar saat ini. IHSG saat ini mendekati Resistance 1 di 7,567.58 dan Resistance 2 di 7,612.43. Jika pasar mampu menembus Resistance 2, IHSG berpotensi melanjutkan rally menuju level yang lebih tinggi.
Namun, dengan RSI yang sudah berada di level yang sangat tinggi, ada kemungkinan terjadinya profit-taking atau koreksi teknikal jika harga tidak mampu menembus resistance tersebut. Potensi koreksi akan semakin kuat jika harga gagal mempertahankan level ini. Support 1 di 7,472.06 dan Support 2 di 7,421.40 menjadi level kritis yang perlu diwaspadai. Jika IHSG mengalami penurunan di bawah level-level tersebut, potensi koreksi lebih lanjut akan meningkat, terutama dengan indikator teknikal yang sudah berada di level ekstrem. Mengingat volatilitas yang tinggi dan slope yang mencapai 12.63, trader dan investor harus memantau pergerakan harga dengan hati-hati, memanfaatkan potensi breakout atau melakukan partial profit-taking jika terjadi koreksi. Critical level di 7,340.
Baca Juga: Beberapa Saham Masih Berstatus Laggard di Tengah Penguatan IHSG, Siapa Saja?
Selain memberikan rekomendasi teknikal IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham. Berikut rinciannya :
1. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Saham CUAN saat ini berada dalam kondisi teknikal yang sangat oversold, dengan indikator momentum yang menunjukkan tekanan jual ekstrem. RSI yang sangat rendah di 0.71 mengindikasikan bahwa saham ini telah mengalami penurunan tajam dalam waktu singkat, sementara MFI di 32.85 menunjukkan aliran dana keluar yang signifikan. CMO yang sangat tinggi di 95.59 juga menunjukkan dominasi tekanan jual, sementara Williams %R di -64.12 menegaskan bahwa saham ini masih berada dalam zona jenuh jual, yang dapat memicu potensi pembalikan harga jika terjadi koreksi pasar. Harga saham saat ini berada di sekitar Support 1 di 1,500, yang menjadi level kritis untuk menentukan apakah saham ini akan bertahan atau melanjutkan penurunan menuju Support 2 di 1,455.
Jika harga mampu bertahan di atas support tersebut, ada potensi untuk rebound menuju Resistance 1 di 1,610 (+4.89%) atau bahkan Resistance 2 di 1,665 (+8.47%). Namun, volatilitas harga yang tinggi (Price Volatility Ratio 4.86 dan Volume Volatility Ratio 3.41) menunjukkan bahwa pergerakan harga bisa sangat tajam, baik ke arah atas maupun bawah. Beta yang relatif tinggi di 1.691 menunjukkan bahwa saham ini cukup sensitif terhadap pergerakan pasar, meningkatkan potensi fluktuasi yang besar dalam jangka pendek. Slope yang tajam di 19.17 juga menunjukkan potensi pergerakan harga yang cepat. Oleh karena itu, strategi terbaik untuk CUAN adalah melakukan trading jangka pendek dengan fokus pada level support dan resistance yang kritis, sambil memperhatikan risiko volatilitas yang tinggi. Cut loss level di 1,450. Pada awal perdagangan Jumat (25/7/2025), saham CUAN dibuka melemah di 1,30% ke level Rp 1.515 per saham.
Support : Rp 1.500
Resistance : Rp 1.610
Rekomendasi : Buy on weakness
2. PT Wijaya Karya Tbk (WTON)
Saham WTON saat ini menunjukkan karakteristik volatilitas yang cukup tinggi, dengan Price Volatility Ratio di 3.26 dan Volume Volatility Ratio mencapai 21.78, mencerminkan pergerakan harga dan volume yang agresif dalam jangka pendek. Meskipun demikian, koefisien determinasi (r-squared) sebesar 0.831 dan korelasi 0.80 mengindikasikan hubungan yang cukup kuat dan konsisten terhadap benchmark atau indeks acuannya, dengan beta tinggi di 1.580 yang menunjukkan WTON cenderung bergerak lebih fluktuatif dibanding pasar. Secara teknikal, posisi harga saat ini berada dekat area resistance, dengan resistance 1 di 93 dan resistance 2 di 95, masing-masing mencerminkan potensi kenaikan sekitar 3.33% hingga 5.56%. Di sisi bawah, terdapat support kuat di level 89 dan 87, yang memberi batas bawah terhadap potensi penurunan sebesar -1.11% hingga -3.33%. Slope sebesar 0.37 menunjukkan momentum kenaikan harga masih ada, meski belum kuat.
Namun, indikator osilator seperti RSI (0.81), MFI (0.27), W%R (-90.13), dan CMO (-98.29) mengindikasikan bahwa saham berada dalam kondisi oversold ekstrem, yang bisa membuka peluang teknikal rebound dalam waktu dekat, meskipun tekanan jual masih mendominasi. Secara keseluruhan, WTON dalam jangka pendek berada dalam fase koreksi mendalam namun berpotensi teknikal rebound jika berhasil menembus resistance terdekat. Cut loss level di 86. Pada awal perdagangan Jumat (25/7/2025), saham WTON dibuka di level Rp 90 per saham.
Support : Rp 87
Resistance : Rp 93
Rekomendasi : Buy on weakness
3. PT Medco Energi International Tbk (MEDC)
Saham MEDC menunjukkan volatilitas harga yang relatif moderat dengan Price Volatility Ratio di 1.69 dan Volume Volatility Ratio di 4.33, mengindikasikan pergerakan harga yang lebih stabil dibandingkan saham lain dalam periode yang sama. Beta 0.649 menunjukkan bahwa MEDC memiliki sensitivitas lebih rendah terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan, yang berarti saham ini lebih cenderung bergerak lebih lambat dalam mengikuti tren pasar. R-squared 0.752 dan korelasi 0.79 menandakan hubungan yang cukup kuat dengan indeks acuan, meskipun pergerakan harga saham ini tidak sepenuhnya terprediksi oleh faktor eksternal. Dari segi teknikal, MEDC berada dalam fase bullish jangka pendek dengan slope tinggi di 4.68, yang menunjukkan momentum kenaikan yang kuat. Saham saat ini berada dekat dengan resistance 1 di 1,310 dan resistance 2 di 1,335, yang masing-masing menunjukkan potensi kenaikan sekitar 1.95% hingga 3.89%.
Di sisi downside, support 1 di 1,255 dan support 2 di 1,230 memberikan level perlindungan yang cukup kuat terhadap potensi penurunan harga, dengan margin penurunan sekitar -2.33% hingga -4.28%. Indikator osilator seperti RSI 73.85 dan MFI 29.97 menunjukkan bahwa MEDC berada di zona overbought, yang bisa menandakan potensi koreksi jangka pendek. W%R di -32.30 dan CMO di 47.69 memberikan gambaran bahwa momentum kenaikan masih kuat, meskipun ada potensi kelelahan dalam pergerakan harga. Secara keseluruhan, MEDC berada dalam tren positif dengan indikasi koreksi kecil yang dapat terjadi dalam waktu dekat jika terjadi penurunan harga.Cut loss level di 775. Pada awal perdagangan Jumat (25/7/2025), saham MEDC dibuka menguat 0,39% ke level Rp 1.290 per saham.
Support : Rp 1.230
Resistance : Rp 1.310
Rekomendasi : Trading buy
Selanjutnya: IHSG Bergerak Terbatas Pagi Ini, Sempat Turun 0,05%
Menarik Dibaca: IHSG Bergerak Terbatas Pagi Ini, Sempat Turun 0,05%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News