Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk dari kelas aset campuran layak menjadi pilihan untuk investasi reksadana. Investor reksadana campuran bisa melirik produk-produk yang memiliki portofolio lebih besar di aset saham.
Data Infovesta menunjukkan, rata-rata kinerja produk reksadana campuran hanya kalah dari indeks reksadana saham. Sementara dari periode Januari - Juli 2023, kinerja reksadana campuran hanya kalah dari reksadana pendapatan tetap.
Menurut Direktur Panin Asset Management (Panin AM) Rudiyanto, kinerja reksadana campuran saat ini lebih disokong oleh aset-aset saham. Hal itu sejalan dengan perkembangan pasar yang saat ini condong ke pasar saham.
Penguatan pasar ekuitas tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melonjak sebesar 4.05% MoM di bulan Juli, setelah alami koreksi 2.76% pada semester pertama 2023. Naiknya kinerja IHSG turut mengerek performa produk reksadana campuran terutama yang memiliki efek lebih besar di saham.
Rudiyanto berujar, momentum penguatan pasar saham tersebut itu berdampak positif, sehingga mampu mengerek produk Panin Dana Bersama bisa mencetak kinerja terbaik di bulan Juli 2023. Ditambah lagi, Panin AM aktif mencari saham-saham dengan karakteristik value tengah naik.
Baca Juga: Strategi Panin AM Kelola Reksadana Campuran dengan Kinerja Terbaik pada Bulan Juli
“Hal ini menjadi kontributor utama kenaikan kinerja,” kata Rudiyanto saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (25/8).
Mengutip Fund Fact Sheet Panin Dana Bersama, portofolio aset dari produk tersebut mayoritas diisi oleh saham dengan porsi sekitar 77.18% per akhir Juli 2023. Sementara, porsi aset instrumen pasar uang & Kas sebanyak 15.89%, disusul porsi aset obligasi sebesar 6.93%.
Kalau Fund Manager STAR AM, Frederick Daniel Bili Tanggela meyakini saat ini tingkat return aset obligasi masih lebih menarik daripada saham. Hal itu terlihat dari IBPA Composite Bond Index yang mencatat return 6.4% secara ytd, ketimbang return IHSG hanya sebesar 0.7% ytd.
Oleh karena itu, kinerja positif yang dicatatkan oleh salah satu produk reksadana campuran STAR AM yaitu RD STAR Balance III utamanya didukung oleh kinerja obligasi korporasi. Berdasarkan data Infovesta, Star Balanced III mencetak return 5,29% ytd per akhir Juli 2023 dan 0,61% MoM di bulan Juli.
Walaupun demikian, Frederick menambahkan, STAR AM terus mencermati dinamika pasar modal karena melihat adanya potensi pembalikan. Pasar saham berpeluang lebih baik pada paruh kedua tahun ini dan berlanjut hingga awal tahun 2024.
“Kami melakukan pengelolaan aktif atas seluruh reksadana campuran STAR AM,” imbuh Frederick kepada Kontan.co.id, Jumat (25/8).
Baca Juga: AUM Reksadana Unggulan BRI Manajemen Investasi Tembus Rp 2 Triliun
Frederick mengungkapkan, portofolio produk Star Balanced III mayoritas diisi oleh aset obligasi dengan porsi sekitar 60%-79%.
Sementara sisanya dialokasikan ke aset saham dan instrumen pasar uang. Dalam memilih aset, alokasi portofolio STAR AM secara berkala ditinjau berdasarkan data ekonomi makro domestik dan global, beserta analisis setiap emiten/issuer terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News