kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati Faktor Ini Sebelum Membeli Token Baru


Senin, 14 Februari 2022 / 21:59 WIB
Cermati Faktor Ini Sebelum Membeli Token Baru
ILUSTRASI. Token Kripto. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar aset kripto di Indonesia semakin berkembang. Pengembang kripto atau token lokal pun bermunculan, seperti salah satunya token ASIX milik Anang Hermansyah dan Ashanty. 

Teguh Kurniawan Harmanda COO Tokocyrpto mengatakan pasar aset kripto memang potensial. Kini sudah ada lebih dari 11 juta investor aset kripto dengan jumlah volume trading harian sepanjang 2021 mencapai Rp 859,4 triliun atau rata-rata Rp 2,35 triliun per hari.  "Potensi itu dimanfaatkan developer kripto lokal untuk meluncurkan proyek token mereka," kata Teguh, Senin (14/2).

Akan ada banyak potensi yang bisa diraih, mulai terciptanya industri yang kompetitif, menarik banyak investor, meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital hingga membangun ekosistem blockchain di Indonesia. 

Namun, perlu diingat proyek token kripto lokal yang menarik dan bisa bersaing di luar, jika dari developer sendiri sudah memiliki roadmap dan utilitas, serta implementasi yang jelas. Jika nantinya koin/token lokal semakin banyak bermunculan, setidaknya harus ada beberapa hal yang diperhatikan. 

Baca Juga: Tips dan Cara Menjual NFT untuk Pemula Agar Tidak Diblokir Seperti ASIX

Masyarakat harus tetap waspada dan jangan asal membeli, karena trademark koin/token lokal buatan Indonesia dan terlena dengan sosok publik figur yang berada di dalamnya atau mempromosikannya. Harus juga dilihat fungsi dan kegunaannya, serta pengembangan ke depan.

Investor harus terus mempelajari whitepaper dari token lokal tersebut dengan baik. Cari tahu dulu siapa orang dibalik koin/token lokal tersebut, pendirinya siapa, kapan dibuatnya, tujuannya apa, ada tidak legalitasnya, dan fungsinya buat apa.

Dimaz Ankaa Wijaya peneliti blockchain Universitas Deakin Australia juga mengatakan di masa depan akan banyak token-token baru. Dimaz mengingatkan baiknya investor aset kripto juga semakin teredukasi dengan tidak hanya menonjolkan potensi cuan, tetapi juga risikonya. 

"Pemahaman terhadap risiko fluktuasi harga, risiko keamanan kontrak pintar, risiko gagalnya proyek karena produk belum ada dan baru ada sebatas token, ini yang harus dipertimbangkan," jata Dimaz. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×