kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Program MBG Tak Banyak Mendorong Kinerja Emiten Unggas, Cek Rekomendasi Analis


Minggu, 18 Mei 2025 / 11:37 WIB
Program MBG Tak Banyak Mendorong Kinerja Emiten Unggas, Cek Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Analis memprediksi MBG hanya bakal menyerap permintaan daging ayam di sektor unggas sebesar 3,4% hingga akhir tahun 2025 nanti.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kinerja emiten sektor unggas tak banyak terdampak oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Padahl semula program MBG diyakini bakal jadi penggerak kinerja emiten unggas, dengan ekspektasi peningkatan permintaan daging ayam. 

Sebelum program MBG berjalan, Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Wilastita Muthia Sofi memprediksi program MBG dapat menyerap permintaan hingga 1,2 juta ton daging ayam per tahun selama program dijalankan nantinya. 

Jadi hingga tahun 2029, ketika program MBG telah berjalan sepenuhnya, permintaan daging ayam bakal meningkat hingga 30,6%.

Nah untuk tahun 2025 saja, Victor dan Wilastita memperkirakan program ini bakal meningkatkan penyerapan daging ayam hingga 5,8% pada akhir tahun nanti.

Baca Juga: Penjualan Melejit, Laba Emiten Unggas Berkokok Kencang

Namun, Victor dan Wilastita baru-baru ini memperbarui perhitungannya. Menurutnya, program MBG hanya bakal menyerap permintaan daging ayam sebesar 10% saat program dijalankan sepenuhnya.

“Itu karena kami memperkirakan porsi daging ayam yang lebih sedikit, yaitu 50 gram per porsi, dari sebelumnya 100 gram per porsi,” sebut Victor dan Wilastita dalam riset 16 Mei 2025.

Dus, keduanya bilang jumlah penerima MBG bakal meningkat bertahap. Dari 3 juta penerima pada April 2025, estimasinya bakal mencapai 82,9 juta penerima pada November 2025.

Sehingga in total, Victor dan Wilastita memprediksi MBG hanya bakal menyerap permintaan daging ayam di sektor unggas sebesar 3,4% hingga akhir tahun 2025 nanti.

Baca Juga: Adu Kuat Emiten Unggas JPFA & CPIN di Tahun 2025, Mana yang Lebih Prospektif?

Di samping itu, Analis Investasi Edvisor Provina Visindo Indy Naila juga menyoroti sejumlah kejadian negatif terkait eksekusi program MBG selama kurang lebih lima bulan terakhir. 

Katanya, sentimen negatif terhadap program ini ujungnya bakal memengaruhi penyerapan permintaan emiten di sektor unggas.

“Perlu ada tindak lanjut isu program MBG sehingga program bisa berjalan dengan lancar, permintaan bisa meningkat, serta diiringi dengan ekspansi yang bisa lebih luas,” jelas Indy kepada Kontan, Sabtu (17/5).

Secara keseluruhan, Indy menilai kontribusi program MBG ke permintaan daging ayam masih kecil. Alhasil, prospek kinerja emiten-emiten di sektor unggas tak bakal banyak dipengaruhi oleh program ini. 

Baca Juga: Emiten Unggas Masih Bisa Bernas

Untuk sektor unggas, Indy merekomendasikan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN ) dengan rating buy dan target harga Rp 5.250 per saham hingga akhir tahun nanti, serta saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan rating buy dan target harga Rp 2.230 per saham.

Sementara Victor dan Wilastita merekomendasikan saham CPIN dengan rating buy dan target harga Rp 6.800 per saham hingga akhir tahun, JPFA dengan rating buy dan target harga Rp 2.100 per saham, serta PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dengan rating buy dan target harga Rp 1.500 per saham.

Selanjutnya: 13 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Berlebihan oleh Penderita Asam Lambung

Menarik Dibaca: 13 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Berlebihan oleh Penderita Asam Lambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×