kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cermati Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di Tengah Musim Dividen Bulan Mei


Minggu, 08 Mei 2022 / 18:04 WIB
Cermati Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di Tengah Musim Dividen Bulan Mei
ILUSTRASI. Cermati Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed di Tengah Musim Dividen Bulan Mei


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Musim pembagian dividen masih akan berlanjut pada bulan Mei. Meski begitu, pada musim dividen kali ini pelaku pasar dinilai akan lebih mencermati faktor eksternal, terutama dampak dari kenaikan suku bunga The Fed Amerika Serikat.

Setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) libur panjang Idul Fitri, masih ada sejumlah emiten yang menjadwalkan pembagian dividen di bulan Mei. Setidaknya ada delapan emiten yang akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen) dijadwalkan pekan depan.

Mereka adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Ifishdeco Tbk (IFSH), PT Dharma Politemal Tbk (DRMA), dan PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Avia Avian Tbk (AVIA), serta PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL).

Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera, Daniel Agustinus mengungkapkan bahwa pembagian dividen akan memberikan sentimen positif untuk jangka pendek. Di samping itu, saham-saham yang konsisten membagikan dividen akan menarik untuk dikoleksi, terutama oleh investor jangka panjang.

Baca Juga: BRI Masih Merumuskan Penurunan Bunga Kredit Ultra Mikro Agar Semakin Terjangkau

Daniel memberikan catatan bahwa untuk investor jangka pendek, perlu mewaspadai kecenderungan koreksi pasca periode cum date atau saat exdate.

"Karena biasanya harga akan cenderung terkoreksi sebesar dividen-nya. Untuk investor jangka pendek, kami sarankan melakukan akumulasi ketika harganya terkoreksi pasca cumdate," terang Daniel kepada Kontan.co.id, Minggu (8/5).

Adapun dari daftar emiten yang menjadwalkan cum date pada pekan depan, dilihat dari Dividen Payout Ratio-nya, Daniel memandang MTEL paling menarik untuk bisa dicermati pelaku pasar. "Karena sebagian besar dividennya dibagikan untuk para pemegang sahamnya," imbuh Daniel.

Sekadar informasi, MTEL akan membagikan dividen total Rp 966,75 miliar atau sekitar 70% dari laba tahun lalu sebesar Rp 1,38 triliun. Dividen dari Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini setara dengan Rp 11,57 per saham.

Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan pada 10 Mei 2022. Dengan harga saham MTEL Rp 765 pada penutupan Kamis (28/4), maka dividen yield MTEL sebesar 1,51%.

Sedangkan jika dilihat dari sisi fundamental perusahaannya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjagokan saham SRTG, BPTS, EXCL, dan MTEL. Terlebih kinerja keuangan dari emiten tersebut juga menunjukkan perbaikan dari tahun 2020 ke 2021.

"Hal ini memberikan sentimen positif baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Tidak hanya itu, saham-saham tersebut memiliki potensi valuasi di masa yang akan datang," sebut Nico.

Baca Juga: Mencermati Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed Terhadap Saham Perbankan

Dia pun memberikan target harga (TP) Rp 3.850 untuk saham SRTG. Kemudian untuk TP EXCL berada di level Rp 3.800, serta Rp 1.000 untuk TP MTEL. Sementara untuk BTPS, Nico melihat perkembangan bank syariah masih sangat menjanjikan di Indonesia.

Apalagi, tidak banyak bank syariah yang memiliki penetrasi tinggi seperti BRIS dan BTPS. "Dividen bisa memberikan pergerakan, sentimen jangka pendek. Untuk jangka panjang, valuasi tetap penting dijadikan patokan bahwa saham tersebut memiliki potensi valuasi di masa yang akan datang," sambung Nico.

Apabila pelaku pasar ingin mengincar pembagian dividen, Nico menyarankan agar mencermati dividen yield dan dividen payout ratio. Jika ingin mencari berdasarkan dividen yield, maka investor perlu memperhatikan dividen yield yang memberikan nilai 5%. Apabila bisa lebih dari 5%, angka tersebut dapat dikategorikan tinggi.




TERBARU

[X]
×