kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Cerita investasi Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik memilih menabung saham


Sabtu, 27 Maret 2021 / 07:00 WIB
Cerita investasi Direktur Mandiri Sekuritas Theodora VN Manik memilih menabung saham


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditugaskan menjadi Direktur Retail and Treasury Mandiri Sekuritas membuat Theodora VN Manik tertarik secara aktif untuk investasi di pasar saham. Dora, begitu sapaannya sehari-hari, mulai aktif berinvestasi di pasar saham pada tahun 2019. Dalam perjalanannya selama menjadi investor aktif, tentu saja Dora memiliki pengalaman cuan banyak meski tak jarang juga merugi.

Dora sebenarnya sudah memiliki investasi di pasar saham sejak puluhan tahun, terutama sejak menjadi karyawan di Bank Mandiri yang rajin membagikan employee stock option program (EMSOP) dan long term incentive (LTI). Namun dana investasi tersebut dibiarkan mengendap, hingga akhirnya dia harus memahami program yang berada dalam lingkup kerjanya. “Karena kita berhadapan dengan ritel dan aplikasinya, ya memang kita harus punya pengalaman,” kata Dora kepada Kontan.co.id, Jumat (26/3).

Mandiri Sekuritas menyediakan layanan aplikasi online MOST untuk melengkapi kebutuhan para investor dalam berinvestasi. Hal inilah yang juga mendorong Dora tertarik untuk menjadi investor aktif.

Dia mengaku dengan adanya aplikasi ini, sebagai investor aktif pemula, Dora sangat terbantu dengan informasi-informasi yang diberikan di dalamnya. Sebab saat dia bertugas di Bank Mandiri sebelum dipindahkan ke Mandiri Sekuritas Dora tidak memiliki cukup waktu untuk belajar kembali mengenai investasi di pasar saham.

Baca Juga: Untuk para investor, cermati hal ini sebelum beli saham

Sebagai investor baru, Dora tak terhindarkan dari pengalaman menghadapi pasar saham yang volatile dipicu oleh pandemi Covid-19. Pengalaman menarik yang dialami Dora justru saat pasar perlahan mulai pulih dari level terendahnya pada Maret 2020 silam. 

Beberapa portofolio sahamnya naik hingga di atas 20%. “Kalau di MOST kan terlihat banget udah lebih dari 20% itu tangan rasanya gatal ingin realisasi profit, apalagi saya ikut morning meeting di komunitas dibahaslah itu, tetapi ya jangan greedy,” jelas Dora bercerita.

Untungnya, Dora masih berpegang teguh pada prinsip investasinya yaitu digunakan untuk jangka panjang. Sehingga apabila belum ada kebutuhan mendesak, Dora tidak akan merealisasikan keuntungannya.

Untuk mengatasi keinginannya merealisasikan keuntungan, beberapa saham Dora yang sudah naik lebih dari 20% dia jual namun dananya tetap diendapkan di rekening dana nasabah (RDN) untuk diputarkan kembali di produk pasar modal seperti saham, SBN ritel ataupun reksadana.

“Saya tidak pindahkan, karena memang ini porsi saya di saham, kemudian bulan depan saya setor lagi ke RDN. Hampir tidak pernah saya pindahkan dana saya di RDN ke rekening regular,” kata dia.

Baca Juga: Tips meminimalkan risiko saat berinvestasi atau trading saham

Dora pun pernah merugi. Namun dia tidak khawatir karena selain belum direalisasikan, Dora juga memilih saham-saham di LQ45. Saat ada portofolio yang merugi, masih ada saham lain yang dia pegang memberikan keuntungan yang cukup untuk menutup kerugian tersebut.

Pada saat itu, Dora memilih saham di sektor cyclical di LQ45 yang harganya masih turun. Tapi tertutup oleh saham LQ45 yang bergerak di sektor pertambangan.

Pilihannya berinvestasi di LQ45 bermula dari kesadaran bahwa dirinya termasuk investor yang bertipe moderat. Dora menginginkan imbal hasil di atas deposito tapi investasinya di saham juga tidak terlalu berisiko. 

Saat ini Dora memiliki portofolio di kategori rendah risiko sebesar 30% yakni diletakkan di deposito dan emas. Sedangkan di kategori berisiko tinggi sebesar 60% tersebar di saham, SBN ritel dan reksadana, sisanya 10% diletakkan pada aset tetap seperti properti.

Baca Juga: Jumlah investor baru pasar modal melonjak, edukasi jadi krusial

Dari pengalamannya tersebut, Dora menjelaskan sebelum menentukan portofolio investasi penting bagi tiap calon investor untuk mengenali diri sendiri saat berinvestasi. Pengenalan diri ini penting untuk memilih investasi yang berisiko rendah, sedang atau tinggi. Apabila tidak memiliki banyak waktu, maka tentukan bahwa calon investor tidak cocok untuk trading. Dus, pilih saham yang bisa digunakan untuk investasi jangka panjang.

“Setelah mengenali, misalkan moderat, harus disiplin dalam menabung saham dan lihat fundamental. Lihatlah saham-saham di LQ45 karena sudah jelas itu saham perusahaan teratas dan memiliki kapitalisasi yang besar,” pungkas dia.

Baca Juga: Ini tips investasi properti dari Direktur Bestprofit Futures Syaiful Rachman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×