Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Di samping itu, Ariston mengungkapkan data yang dirilis Hecla Mining Stock menunjukkan adanya kenaikan produksi perak sekitar 22%. Alhasil, kondisi tersebut turun mendorong pergerkan harga perak semakin tertekan di awal tahun.
Untuk ke depan, dia memperkirakan tren harga perak masih berada di area bearish, sehingga investor lebih direkomendasikan untuk sell on strength.
Baca Juga: Harga Komoditas Energi Mulai Naik, Simak Prospek Harga Minyak, Batubara, dan Gas Alam
Aksi sell bisa dilakukan saat harga mendekati level resistance US$ 19,70 per ons troi, adapun untuk level support berada di level US$ 16,60 per ons troi.
Menurutnya, jika perkembangan virus Corona berlanjut semakin mengkhawatirkan ke depan, Ariston memprediksi harga perak bergerak menuju level resistance.
Apalagi pergerakan indikator RSI secara bulanan mengindikasikan naik karena harga berada di atas level 50. Begitu juga dengan moving average (MA)50 yang menunjukkan harga berada di atas area 50.
"Ke depan harusnya harga perak bisa mengikuti pergerakan harga emas global yang saat ini bergerak naik," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News