Penulis: Bimo Kresnomurti
KONTAN.CO.ID - Investor wajib cek saham Top Losers LQ45 saat IHSG bangkit pada Senin (7/7). Saham INCO, ANTM, dan ADMR menjadi 3 emiten dengan penurunan terbesar pada indeks LQ45 saat pasar naik 0,52% ke 6.900,
Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengakhiri sesi perdagangan hari ini dengan penurunan harga. Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup aktivitas pasar, harga saham INCO tercatat di level Rp 3.420 per lembar.
Jika dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (4 Juli 2025), nilai saham ini mengalami penurunan sebesar 3,93%, turun dari posisi sebelumnya di Rp 3.560 per saham.
Baca Juga: Pramono Anung Ungkap Alasan Golf Tidak Dikenakan Pajak Hiburan
Pada awal perdagangan, saham INCO sempat dibuka lebih tinggi dari hari sebelumnya, yaitu Rp 3.600 per saham.
Sepanjang sesi hari ini, saham INCO sempat menyentuh harga tertinggi Rp 3.600 dan terendah Rp 3.400, sebelum akhirnya ditutup melemah sebesar Rp 140 dalam sehari.
Jika dilihat dari pekan lalu (30 Juni 2025), harga saham INCO mengalami penurunan sebesar -0,87% dari harga sebelumnya di Rp 3.450. Sementara itu, dalam jangka waktu setahun terakhir (5 Juli 2024), nilai saham ini telah tergerus sekitar -15,35%, dari posisi Rp 4.040.
Berdasarkan data BEI, total nilai transaksi untuk saham INCO hari ini mencapai Rp 39,50 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 114.325 lot.
Baca Juga: Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan pada 2026, Pemerintah Harus Hati-hati
ADMR Turut Melemah
Selanjutnya, ada saham ADMR (PT Adaro Minerals Indonesia Tbk) mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan hari ini. Ketika pasar ditutup, harga saham tercatat berada di level Rp 935 per lembar.
Apabila dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (4 Juli 2025), nilai saham ini menyusut 2,60% dari posisi sebelumnya di Rp 960. Saham ADMR dibuka di harga yang sama dengan penutupan hari sebelumnya, yakni Rp 960 per saham.
Sepanjang sesi perdagangan, saham ADMR sempat menyentuh level tertinggi di Rp 965 dan terendah di Rp 930, sebelum akhirnya ditutup melemah sebesar Rp 25 dalam satu hari.
Baca Juga: Panja Komisi XI DPR Sepakati Defisit RAPBN 2026 di Kisaran 2,48%-2,53% dari PDB
Apabila ditinjau dari 30 Juni 2025, atau tujuh hari sebelumnya, harga ADMR telah mengalami koreksi sekitar -6,50% dari level Rp 1.000.
Dalam kurun waktu setahun terakhir (5 Juli 2024), saham ADMR telah merosot hingga -31,75% dari posisi sebelumnya di Rp 1.370 per lembar.
Menurut catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai total transaksi saham ADMR hari ini mencapai Rp 10,20 miliar, dengan volume perdagangan sebesar 107.894 lot.
Baca Juga: IHSG Ditutup Naik 0,52% ke 6.900, BRPT, MAPA dan CPIN Top Gainers LQ45, Senin (7/7)
ANTM Turun 3%
Terakhir, ada saham ANTM (PT Aneka Tambang Tbk) yang menutup perdagangan hari ini dengan pelemahan. Ketika sesi bursa berakhir, harga saham berada di posisi Rp 2.910 per lembar, menurun dibanding hari sebelumnya.
Dibandingkan dengan penutupan pada Jumat (4 Juli 2025), saham ANTM turun sebesar 3,00% dari sebelumnya Rp 3.000 per saham. Di awal perdagangan, saham ini dibuka lebih rendah, yakni Rp 2.980, dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Selama hari itu, saham ANTM sempat mencapai harga tertinggi Rp 2.980 dan harga terendah Rp 2.870, sebelum akhirnya ditutup melemah sebesar Rp 90 dalam satu hari perdagangan.
Jika dilihat dari pekan lalu (30 Juni 2025), harga saham ANTM telah mengalami koreksi sekitar -4,28% dari level Rp 3.040. Namun secara tahunan, dibandingkan dengan 5 Juli 2024, harga saham ini melonjak tajam sebesar 122,14%, dari sebelumnya Rp 1.310 per saham.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi ANTM hari ini mencapai Rp 292,40 miliar, dengan volume perdagangan sebanyak 1.001.327 lot.
Tonton: Department Store Kian Tertekan, Ritel Fashion Perlu Transformasi
Selanjutnya: Allo Bank Buka Suara Soal Keterlibatan Indra Utoyo Dalam Dugaan Kasus Korupsi di BRI
Menarik Dibaca: Kolaborasi Aquviva dan Plasticpay Sediakan Mesin Daur Ulang di Area Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News