Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi menyiapkan berbagai strategi untuk memperkuat penjualan dengan mengeluarkan inovasi ataupun merilis produk-produk baru di tahun ini.
Emiten BUMN di bidang farmasi, PT Phapros Tbk (PEHA) berencana untuk meluncurkan beberapa produk baru tahun ini untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dan labanya. PEHA menargetkan akan merilis lebih dari lima produk baru sepanjang 2024.
Baca Juga: Sejumlah Emiten Farmasi Ini Akan Merilis Produk Baru, Simak Rekomendasi Sahamnya
Kemudian PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada tahun ini juga akan menerbitkan 15 hingga 20 produk baru, termasuk tujuh alat kesehatan terbaru dan beberapa obat-obatan generik yang menjadi andalan program BPJS.
Lalu, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga akan mengeluarkan minimal 3 produk baru pada tahun ini.
Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard mengatakan, setiap tahunnya SIDO selalu menargetkan untuk merilis minimal tiga produk baru.
Selain akan merilis produk baru, SIDO juga berencana membangun pabrik baru untuk menambah kapasitas produksinya.
"Kami berencana menambah pabrik baru di Yogyakarta. Pembangunan pabrik tersebut akan selesai dalam rentang 2-3 tahun mendatang," kata Leonard kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).
Baca Juga: Emiten Farmasi Masih Berpotensi Tumbuh, Intip Penopangnya
Leonard bilang, dalam waktu dekat, SIDO masih fokus pada pengembangan produk dan bisnis herbal, namun tidak menutup kemungkinan segmen bisnis farmasi akan terus mengembangkan produk-produk baru yang lainnya.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Bryan Soetopo mengatakan, meningkatkan penawaran produk merupakan strategi yang tepat untuk turut mengerek pertumbuhan pendapatan, karena konsumen akan memiliki lebih banyak pilihan.
"Namun, penting bagi perusahaan untuk mempertegas pangsa pasar di segmen yang mereka tuju karena segmen farmasi memiliki persaingan yang tinggi," kata Bryan kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Phapros (PEHA) Targetkan Pertumbuhan Kinerja di Atas 10% Tahun Ini
Bryan mengatakan, meskipun KLBF telah menargetkan untuk merilis sejumlah produk untuk mendorong pendapatan, KLBF juga berpotensi memperoleh eksposur dari perluasan pasar internasional baik di Asia Tenggara maupun di Timur tengah.
"KLBF berkeinginan untuk memperluas produk Hydrococo di China dan Timur Tengah, dan juga Extra Joss sudah terkenal di Malaysia. Kami tetap yakin KLBF akan memulihkan marginnya pada tahun 2024 berkat peningkatan dan pengadaan rantai pasokan," tambahnya.
Bryan merekomendasikan buy saham KLBF dengan target harga Rp 1.700 per saham.
Sementara Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana secara teknikal merekomendasikan speculative buy saham KLBF dengan target harga Rp 1.555 - Rp 1.600 per saham dan buy on weakness pada saham SIDO dengan target harga Rp 655 - Rp 700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News