Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memproyeksikan bakal terjadi lonjakan trafik broadband menjadi 20,35 Tbps (Terabits per second) atau meningkat 28% bila dibandingkan dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menyampaikan, sebagai upaya untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bakal melakukan peningkatan kapasitas jaringan menjadi 58,4 Tbps atau naik 11% bla dibandingkan tahun sebelumnya.
Ririek juga menerangkan pertumbuhan trafik sebesar 28% tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan pada hari normal.
"Kenapa trafik lebih tinggi, karena akan lebih banyak orang berpergian, banyak orang melakukan kegiatan komunikasi dan ditambah dengan orang yang melakukan WFA (Work From Anywhere)," kata Ririek di kantor BUMN, Jakarta (18/3).
Namun sayangnya, Ririek belum bisa membeberkan nilai pendapatan yang berasal dari lonjakan trafik di momentum Ramadan dan Lebaran kali ini.
Baca Juga: Telkom (TLKM) Proyeksi Lonjakan Trafik Capai 28% di Ramadan dan Lebaran 2025
"Target khusus (pendapatan) engga ada. Fokus kita lebih ke arah menjadikan momentum ini memberikan pengalaman yang terbaik bagi pelanggan kita," tambah Ririek.
Senior Analis Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas, menilai bahwa peningkatan trafik data seharusnya menjadi sentimen positif bagi kinerja TLKM.
Namun, tekanan dari sentimen negatif, baik eksternal maupun domestik, yang dipenuhi kekhawatiran terhadap prospek ekonomi membuat investor asing keluar dari pasar, dengan TLKM menjadi salah satu target aksi jual. Akibatnya, harga sahamnya masih sulit untuk menguat.
"Saat ini, pergerakan TLKM cenderung sideways dengan kecenderungan melemah, sehingga belum muncul sinyal yang kuat untuk kenaikan," ujar Sukarno kepada Kontan, Selasa (18/3).
Oleh karena itu, disarankan bagi pelaku pasar untuk tetap wait and see. Namun, bagi yang ingin mulai masuk, dapat melakukan akumulasi beli secara bertahap sambil mencermati perkembangan pasar ke depan.
"Rekomendasi untuk saat ini adalah hold, dengan target harga di Rp 2.700 per saham," tambah Sukarno.
Senior Analyst Investment Information Mirae Asset Sekuritas menilai bahwa pergerakan harga saham TLKM secara teknikal cukup menarik. Kondisi major sideways dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi beli.
"Setidaknya, saham TLKM mulai keluar dari fase mark down dan memasuki fase sideways," ujar Nafan kepada Kontan, Selasa (18/3).
Nafan merekomendasikan untuk akumulasi beli saham TLKM dengan target harga di level Rp 2.490 per saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa (18/3), harga saham TLKM berada di level Rp 2.420 per saham. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini melemah 10,7%.
Selanjutnya: Jadwal Pembayaran Dividen BBCA, Besok Kamis 20/3 Masuk Cum Dividen
Menarik Dibaca: Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Rabu 19 Maret 2025 Menuju Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News