kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Cek Rekomendasi Saham-Saham Middle & Small Cap Pilihan Analis Jelang Akhir Tahun


Senin, 16 Oktober 2023 / 04:30 WIB
Cek Rekomendasi Saham-Saham Middle & Small Cap Pilihan Analis Jelang Akhir Tahun
ILUSTRASI. Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Cek Rekomendasi Saham-Saham Middle & Small Cap Pilihan Analis Jelang Akhir Tahun


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kategori saham dengan kapitalisasi pasar menengah dan mini (middle & small cap) punya prospek yang tak kalah menarik dari saham keping biru berkapitalisasi pasar jumbo (big cap). Hanya saja, pelaku pasar perlu lebih jeli memilih saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga tersebut.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengatakan, ada dua katalis penting yang menghampiri bursa saham di periode kuartal IV ini. Pertama, antisipasi pelaku pasar terhadap musim rilis laporan keuangan kuartal III serta fenomena window dressing.

Kedua katalis itu tidak hanya menerpa saham-saham big cap, tapi berpotensi menjalar ke saham middle & small cap. "Tapi bisa juga jadi sentimen negatif, tergantung dari datanya (hasil kinerja di laporan keuangan)," kata William kepada Kontan.co.id, Minggu (15/10).

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo sepakat, daya tarik saham middle & small cap tergantung dari kondisi fundamental dan katalis yang mengiringinya pada periode akhir tahun ini. Apalagi, sejumlah sentimen eksternal membayangi pasar saham.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Senin (16/10) Berikut Ini

Mulai dari efek tensi geopolitik konflik Israel - Palestina, perlambatan ekonomi global, hingga potensi kenaikan suku bunga The Fed. Selain daya tahan terhadap sentimen eksternal, likuiditas saham juga berperan penting.

"Kalau likuiditasnya bagus, terus ada katalis yang berpotensi mendorong harga, biasanya menjadi pilihan," imbuh Wisnu. 

Certified Elliott Wave Analyst Master Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus turut melihat rilis kinerja kuartal III, sentimen suku bunga The Fed, pelemahan rupiah, serta perkembangan tensi geopolitik akan banyak memengaruhi volatilitas saham middle dan small cap.

Apalagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih cenderung bergerak sideways dalam beberapa bulan terakhir.

"Pasar masih mencermati berbagai sentimen yang ada saat ini. Investor sebaiknya trading jangka pendek terlebih dahulu sambil melihat perkembangan arah pasar yang lebih jelas," saran Daniel. 

Baca Juga: Banyak Rilis Data Ekonomi Diumumkan, Cek Proyeksi IHSG Sepanjang Pekan Ini

Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro ikut mengingatkan, karakter saham middle-small caps identik dengan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan saham big cap.

"Sehingga investor harus lebih mencermati strategi dalam berinvestasi di saham middle-small cap. Investor perlu menentukan risk tolerance yang disanggupi," tegas Nico.

Di sisi yang lain, Nico mengamati bobot saham-saham di indeks small-mid cap composite mencapai sekitar 30% terhadap bursa. Alhasil, perfoma saham-saham kategori ini juga punya peran yang penting terhadap arah IHSG sampai tutup tahun 2023.

Baca Juga: Pelaku Pasar Nantikan Cawapres, Analis Rekomendasikan Saham-Saham Ini

"Secara katalis sebenarnya sama dengan katalis untuk big cap. Investor bisa terus mencermati adanya aksi korporasi yang sewaktu-waktu bisa menggerakkan saham middle dan small cap tersebut lebih volatile," ungkap Nico.

Rekomendasi Saham

Dalam memilah saham middle-small cap, Nico menyarankan untuk cermat menilik progres kinerja dari laporan keuangan kuartal I-III 2023.

"Ada prospek menarik khususnya yang top line atau bottom line-nya punya tren pertumbuhan konsisten, terlebih didukung prospek sektor bisnis menjanjikan," ungkap Nico. 

CEO Edvisor Profina Visindo Praska Putrantyo menyoroti empat kriteria saham middle-small cap yang menarik dikoleksi.

Pertama, dari sisi valuasi price to earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) yang relatif murah. Kedua, berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba.

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi Pekan Depan, Saham-Saham Ini Bisa Ditimbang

Ketiga, transaksi saham yang relatif likuid. Keempat, emiten yang rajin membagi dividen akan menambah daya tarik.

Menurut Praska, investor bisa menerapkan strategi buy dalam jangka menengah untuk saham middle-small cap dengan kriteria tersebut.

"Khususnya saham dari emiten dengan prospek industri yang masih positif di tahun depan serta tren harga saham yang belum mengalami kenaikan signifikan dalam tiga bulan terakhir atau masih dalam tren bearish jangka pendek," sebut Praska.

Sedangkan bagi saham middle-small cap berfundamental apik tapi harganya sudah naik tinggi, Praska menyarankan untuk menunggu dengan strategi buy on weakness. Pilihan lain yang bisa dipertimbangkan adalah trading jangka pendek. 

Saham pilihan Praska meliputi PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU).

 

Baca Juga: IHSG Menguat, Cek Rekomendasi 6 Saham Untuk Jumat (13/10)

Sementara itu, Daniel menjagokan saham PT Elnusa Tbk (ELSA) di jajaran middle cap. Untuk small cap, Daniel melirik saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) dengan target harga Rp 100 dan PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dengan target harga di Rp 200 per saham.

William menyematkan rekomendasi buy bagi saham PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK) dan PT Soechi Lines Tbk (SOCI). Sedangkan Nico memilih saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×