Reporter: Kenia Intan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 47,96 poin atau 0,72% ke level 6.701,32 pada perdagangan Jumat (7/1).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut, IHSG ditutup menguat setelah melemah dua hari berturut-turut. Penguatan didorong kenaikan harga komoditas terutama batubara dan sawit, walau masih dibayangi akan pembatasan ekspor. Di sisi lain, hasil rapat The Fed yang akan agresif menaikkan suku bunga juga masih membayangi.
Untuk perdagangan di awal pekan, Senin (10/1), IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatan. IHSG akan memiliki level support di 6.661 hingga 6.621. Sementara, level resistance di 6.726 hingga 6.751.
"Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan jangka pendek yang masih didorong oleh kenaikan harga komoditas," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (7/1).
Baca Juga: Ini Pilihan Saham yang Bisa Dicermati, IHSG Diprediksi Menguat Senin (8/1)
Di sisi lain, investor perlu mewaspadai pergerakan IHSG yang masih akan dibayangi rencana The Fed menaikkan suku bunga lebih cepat. Oleh karenanya, instrumen investasi yang rendah risiko akan lebih diminati.
Di tengah pergerakan IHSG yang diprediksi menguat, saham-saham ini bisa dicermatinya:
1. PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA)
Candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indicator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Analis menyarankan masuk di Rp 1.720-Rp 1.760 per saham. Stop loss di Rp 1.690 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.820-Rp 1.860 per saham.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indicator stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan. Investor disarankan masuk di harga Rp 1.115 - Rp 1.140 per saham. Stop loss di Rp 1.100 per saham. Adapun target harganya berada di kisaran Rp 1.190-Rp 1.220 per saham.
3. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Mengalami pelemahan dan breakdown support. Analis menyarankan Sell/Cutloss. Adapun investor bisa masuk ke saham ini di harga Rp 1.125-Rp 1.150 per saham. Stop loss di Rp 1.110 per saham. Target harga saham ini berada di Rp 1.190- Rp 1.215 per saham.
Baca Juga: Simak Prediksi IHSG, Senin (10/1) dan Sentimen Penggeraknya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News