Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Hasbi Maulana
Saham IMAS, GJTL dan AUTO dia nilai masih cukup murah dengan masing-masing price to book value (PBV) 0.7 kali, 0.48 kali, dan 0.55 kali.
Dari sisi kinerja, dengan membaiknya kembali ekonomi, saham ASII sebagai penguasa pasar otomotif tentu akan mendapat dampak positif.
“GJTL dengan meningkatnya penjualan mobil serta kondisi harga karet saat ini tentu dapat memberikan kinerja yang baik di tahun ini,” tuturnya.
- Chris memberikan rekomendasi buy untuk saham IMAS dengan target harga Rp 1.800 per saham.
- Dia juga merekomendasikan buy saham ASII dengan target harga Rp 8.000 per saham.
- Adapun terhadap saham AUTO, rekomendasi buy bertarget harga Rp 1.400 per saham per saham.
- Sedangkan saham GJTL dia rekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.500 per saham.
Sekadar perbandingan, pada penutupan perdagangan Jumat (15/1) harga saham IMAS Rp 1.525 per saham, saham ASII Rp 6.575 per saham, saham AUTO Rp 1.160 per saham, dan saham GJTL Rp 850 per saham.
Baca Juga: Harga CPO sempat tertekan dalam, Analis: Hanya berdampak sesaat
Menurut Chris, faktor yang menyebabkan saham-saham automotif melemah pada Jumat (15/1) lantaran harga saham-saham tersebut sudah mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga wajar saja jika ada koreksi sehat.
“Rilis data penjualan yang melemah kurang relevan jika dikaitkan dengan penurunan harga saham emiten automotif. Penurunan tahun 2020 terletak di awal tahun sedangkan di akhir tahun penjualan mulai kembali meningkat,” pungkasnya.
Selanjutnya: Ada pelantikan Biden dan RDG BI, begini arah pergerakan IHSG sepekan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News