kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Cek rekomendasi saham dan target harga IMAS, ASII, GJTL, dan AUTO


Senin, 18 Januari 2021 / 07:10 WIB
Cek rekomendasi saham dan target harga IMAS, ASII, GJTL, dan AUTO


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil secara nasional dari pabrikan ke diler (wholesales) di pasar domestik mencapai angka 532.027 unit. Adapun penjualan dari diler ke konsumen (penjualan ritel) mencapai 578.327 unit pada 2020.

Apabila dibandingkan dengan realisasi wholesales 2019 sebanyak 1.030.126 unit, realisasi wholesales tahun 2020 turun 48,35%. Begitu pula realisasi penjualan ritel secara nasional tahun 2020 turun 44,55% dibanding tahun sebelumnya (1.043.017 unit).

Bagaiman dengan prospek penjualan otomotif tahun ini?

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi penjualan tahun ini akan lebih baik dibanding tahun lalu, sejalan kondisi ekonomi yang berangsur pulih. Oleh sebab itu Chris melihat prospek sektor otomotif tahun ini cukup menarik.

“Ditambah mobil listrik yang mulai merambah di pasaran dengan harga yang cenderung cukup terjangkau menjadi daya tarik tersendiri,” ungkapnya, Sabtu (16/1).

Baca Juga: Arwana Citramulia (ARNA) bidik pertumbuhan laba bersih 30% di tahun ini

Namun begitu Chris mengungkapkan beberapa tantangan sektor otomotif, salah satunya dari sisi perbaikan ekonomi. Infrastruktur pendukung mobil listrik juga menjadi tantangan sendiri sektor ini.

Pilihan saham otomotif dan target harga

Chris menilai saham PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS), PT Astra International (ASII), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) masih cukup menarik untuk dilirik.

Saham IMAS, GJTL dan AUTO dia nilai masih cukup murah dengan masing-masing price to book value (PBV) 0.7 kali, 0.48 kali, dan 0.55 kali.

Dari sisi kinerja, dengan membaiknya kembali ekonomi, saham ASII sebagai penguasa pasar otomotif tentu akan mendapat dampak positif.

“GJTL dengan meningkatnya penjualan mobil serta kondisi harga karet saat ini tentu dapat memberikan kinerja yang baik di tahun ini,” tuturnya.

  • Chris memberikan rekomendasi buy untuk saham IMAS dengan target harga Rp 1.800 per saham.
  • Dia juga merekomendasikan buy saham ASII dengan target harga Rp 8.000 per saham.
  • Adapun terhadap saham AUTO, rekomendasi buy bertarget harga Rp 1.400 per saham per saham.
  • Sedangkan saham GJTL dia rekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.500 per saham.

Sekadar perbandingan, pada penutupan perdagangan Jumat (15/1) harga saham IMAS Rp 1.525 per saham, saham ASII Rp 6.575 per saham, saham AUTO Rp 1.160 per saham, dan saham GJTL Rp 850 per saham.

Baca Juga: Harga CPO sempat tertekan dalam, Analis: Hanya berdampak sesaat

Menurut Chris, faktor yang menyebabkan saham-saham automotif melemah pada Jumat (15/1) lantaran harga saham-saham tersebut sudah mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga wajar saja jika ada koreksi sehat.

“Rilis data penjualan yang melemah kurang relevan jika dikaitkan dengan penurunan harga saham emiten automotif. Penurunan tahun 2020 terletak di awal tahun sedangkan di akhir tahun penjualan mulai kembali meningkat,” pungkasnya.

Selanjutnya: Ada pelantikan Biden dan RDG BI, begini arah pergerakan IHSG sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×