kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Cek Prospek Emiten Usai Menutup Anak Usaha di Luar Negeri


Minggu, 12 Januari 2025 / 15:28 WIB
Cek Prospek Emiten Usai Menutup Anak Usaha di Luar Negeri
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di pabrik makanan dan minuman PT Mayora Indah Tbk (MYOR), Tangerang, Banten, Selasa (5/11/2024). Merujuk laporan keuangan per kuartal III/2024, penjualan bersih PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mencapai Rp25,64 triliun. Realisasi tersebut lebih tinggi 11,99% dari penjualan bersih 9 bulan 2023 yang tercatat sebesar Rp22,89 triliun. Harga saham MYOR menguat 120 poin atau 4.84% ke posisi 2600. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/05/11/2024


Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menambahkan penutupan anak usaha dilakukan untuk memperbaiki kinerja fundamental emiten. 

Dengan menutup anak usaha, biaya operasional diharapkan menurun, yang pada akhirnya dapat mendorong pemulihan EBITDA dan laba bersih.

"Langkah ini bertujuan untuk meringankan beban perusahaan," jelas Nafan kepada Kontan, Jumat (10/1).

Baca Juga: Tutup Satu Unit Bisnis Luar Negeri, Sentimen Positif MYOR Lebih Banyak dari Domestik

Prospek MYOR dan TKIM di 2025

Miftahul menerangkan MYOR memiliki prospek positif pada 2025, didukung oleh permintaan produk makanan dan minuman yang cenderung stabil, baik di pasar domestik maupun ekspor. 

Inovasi produk dan strategi distribusi yang kuat menjadi sentimen pendukung utama. 

"Penutupan anak usaha di Belanda dapat membantu MYOR mengalokasikan sumber daya ke pasar dengan potensi pertumbuhan lebih besar," ujar Miftahul.

Sementara itu, Miftahul menerangkan prospek TKIM pada 2025 bergantung pada stabilisasi permintaan kertas global. 

Baca Juga: Emiten Kertas Grup Sinarmas, Tjiwi Kimia (TKIM) Tutup Anak Usaha di Virgin Islands

Penurunan konsumsi kertas konvensional akibat digitalisasi masih menjadi tantangan. Namun, fokus pada produk kertas kemasan atau packaging yang semakin relevan di industri logistik dan e-commerce dapat menjadi katalis pertumbuhan. 

Disisi lain, Angga mengungkapkan kinerja MYOR masih sangat bergantung pada daya beli masyarakat terhadap produk makanan dan minuman yang dihasilkannya. Selain itu, kemampuan MYOR dalam menekan beban bahan baku menjadi krusial, terutama jika terjadi kenaikan harga bahan baku di pasar.

Untuk prospek TKIM lebih terpengaruh oleh fluktuasi harga komoditas pulp dan tingkat permintaan terhadap produk-produknya secara keseluruhan.

Faktor lain yang turut menjadi sentimen bagi TKIM ialah beban bunga utang bank serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, yang dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Miftahul merekomendasikan untuk buy on weakness TKIM dengan target harga Rp 6.125 per saham dan hold MYOR di target harga Rp 2.790 per saham.

Selanjutnya: Ciri-Ciri Disleksia Sesuai Usia Anak yang Perlu Diketahui Orangtua dan Penyebabnya

Menarik Dibaca: 4 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan saat Minum Kopi, Awas GERD!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×