kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

CATL dan LG Chem disebut telah teken kontrak dengan ANTM produksi baterai


Kamis, 15 Oktober 2020 / 08:00 WIB
CATL dan LG Chem disebut telah teken kontrak dengan ANTM produksi baterai


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua perusahaan aki terbesar di dunia yakni Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. dan LG Chem Ltd. mengisyaratkan akan bergabung dengan proyek pemerintah Indonesia. Nilai investasi mencapai US$ 20 miliar. 

Perusahaan-perusahaan tersebut menandatangani perjanjian terpisah dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bulan lalu. Kemarin (14/10) harga saham ANTM naik 24,82% menjadi Rp 955 per saham. 

Baca Juga: Jadi produsen terbesar dunia, Indonesia produksi 2.668.000 ton nikel di 2019

Perjanjian ini bertujuan untuk memproduksi produk-produk bernilai lebih tinggi untuk baterai dari produksi nikel ANTM. Septian Hario Seto, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi seperti dikutip Bloomberg menjelaskan, ini adalah strategi pengembangan kapasitas baru untuk pemrosesan logam hingga perakitan paket baterai. 

"Ini adalah perlombaan teknologi," kata Seto. Sebab menurut dia, LG Chem dan Contemporary Amperex Technology adalah pelopor teknologi baterai lithium.

Bagi Seto ini adalah peluang lantaran Indonesia memiliki hampir seperempat cadangan nikel global, logam utama untuk mobil listrik. Kelebihan ini bisa dimanfaatkan bersama dengan harga listrik yang murah dan biaya produksi yang rendah. 

Juru Bicara pembuat baterai Korea Selatan, LG Chem menjelaskan jika LG Chem dan Aneka Tambang telah sepakat untuk menjajaki opsi usaha patungan. Tapi ia menyebut rencananya masih dalam tahap awal. Perjanjian penuh akan membantu memberikan LG Chem akses pasokan nikel yang stabil. 

Baca Juga: Masuk Konsorsium BUMN, Antam (ANTM) Garap Proyek Baterai Nikel US$ 12 Miliar

CATL perusahaan asal China yang telah menjadi bagian dari konsorsium telah membangun pabrik pemrosesan nikel dan infrastruktur rantai pasokan baterai lainnya di Sulawesi Tengah. Sementara itu, Aneka Tambang sedang menjajaki kerjasama dengan pihak ketiga, dan mempelajari rencana mengembangkan industri hilir bijih nikel. 

Proyek bernilai lebih dari US$ 30 miliar telah diumumkan oleh Kementerian BUMN. Pemerintah Indonesia berharap Indonesia akan menjadi pusat produksi bahan baterai dan kendaraan listrik, termasuk komitmen yang ada dari LG Chem dan CATL. Investasi tambahan akan menawarkan dukungan lebih lanjut seperti ambisi Presiden Joko Widodo dalam mengembangkan negara sebagai pusat regional utama dalam industri ini.

Baca Juga: Geser ANTM dan INCO, Morowali Industrial (IMIP) kuasai 50% pasar nikel nasional

Induk usaha ANTM, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan produsen listrik negara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga akan ikut bekerja sama di bawah induk perusahaan Indonesia Battery. 

Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak  menjelaskan, bisnis itu akan memproduksi sel lithium-ion dan bekerjasama dengan Aneka Tambang dan lainnya. 

Menurut Allan Ray Restauro, analis BloombergNEF, kurangnya produksi baterai lithium-ion yang ada di Indonesia menjadi tugas yang menantang dalam mengembangkan industri mobil listrik. Sementara Indonesia berada di peringkat belakang diantara negara tetangga dalam hal penelitian dan pengembangan. "Banyak hal yang harus dilakukan untuk merangsang permintaan lokal akan kendaraan listrik," kata Allan. 

"Produksi bahan nikel untuk baterai sudah dikembangkan di empat lokasi high pressure acid leaching (pabrik yang dapat mengubah bijih berkualitas lebih rendah di Indonesia menjadi bahan kimia kelas baterai) semakin meningkat," kata Seto dalam wawancara minggu lalu seperti dikutip Bloomberg. 

Baca Juga: Gandeng perusahaan China dan Korea, konsorsium MIND ID akan bangun dua pabrik baterai

Dia menambahkan, setidaknya satu pabrik bisa mulai berproduksi sebelum akhir tahun depan, jika perizinan lingkunan dan rencana pengelolaan limbah selesai. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×