Reporter: Muhammad Kusuma | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tercatat terus mengalami penguatan semenjak November tahun lalu. Harga CPO bahkan telah mengalami kenaikan pada hari terakhir tahun lalu dibandingkan awal tahun.
Harga CPO ditutup di level RM 3.052/ton di akhir tahun atau meningkat sekitar 45,36% dari awal tahun lalu.
Baca Juga: Pertamina Integrated Terminal Balongan pasok perdana B30 ke SPBU
Bahkan hari Jumat (3/1) CPO kembali mencatatkan harga rekor tertinggi di level RM 3.130/ton mengalahkan rekor tahun sebelumnya di level RM 3.128/ton atau naik 2 ringgit.
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan harga CPO tahun lalu didukung oleh program biodiesel 20% atau B20. Menurutnya, program tersebut berhasil mendongkrak permintaan terhadap CPO.
Menurutnya, jika program ini terus berlanjut, harga CPO akan terus mengalami penguatan. Sebagai catatan, setelah sukses dengan B20, Presiden Joko Widodo juga menyiapkan program B30 bahkan B100 untuk tahun ini.
Baca Juga: Turunkan bea masuk sawit, Gimni proyeksi ekspor CPO ke India naik 4% di 2020
Ibrahim memprediksi CPO untuk tahun ini bisa mencapai level tertinggi RM 4.000/ton. “Bisa saja minyak CPO untuk tahun 2020 mencapai level (tertinggi) asal apa yang dikatakan Jokowi benar-benar terealisasi,” tutur Ibrahim pada Kontan.co.id.
Setelah memprediksi penguatan harga CPO, selanjutnya Ibrahim memberikan analisis secara teknikal untuk arah pergerakan CPO tahun ini.
“Indikator stochastic menunjukkan kinerja positif hingga 70% sedangkan MACD menunjukkan kinerja positif 60%. Artinya jika besok fundamental cukup bagus akan mengakibatkan CPO kembali mengalami penguatan,” tandasnya.
Untuk Senin (6/1), Ibrahim memperkirakan CPO akan diperdagangkan di level RM 3.120/ton hingga RM 3.155/ton
Baca Juga: Mandatori B30 dimulai 1 Januari 2020, harga biosolar tak terpengaruh kenaikan CPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
