kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Catat, Saham Ini Berpotensi Bayar Dividen Jumbo, Ada yang Blue Chip


Jumat, 23 Agustus 2024 / 06:50 WIB
Catat, Saham Ini Berpotensi Bayar Dividen Jumbo, Ada yang Blue Chip
ILUSTRASI. Catat, Saham Ini Berpotensi Bayar Dividen Jumbo, Ada yang Blue Chip


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan memberikan dividen saham bernilai jumbo. Beberapa saham diantaranya adalah saham blue chip.

Umumnya Indeks IDX High Dividend 20 bisa menjadi acuan investor untuk mencari emiten jumbo dengan dividen besar. Namun nyatanya, tak semua konstituen memberikan dividend yield besar. 

Berdasarkan data Mirae Asset Sekuritas per 31 Januari 2024, dari 20 emiten hanya ada delapan saham yang memberikan dividend yield tinggi di atas 5%, yakni ADRO, ITMG, PTBA, ASII, UNTR, ANTM, BBRI, BMRI.

Kemudian ada empat saham yang dividend yield-nya tergolong standar di kisaran 4%, yaitu BBNI, UNVR, TLKM, INDF. Terakhir sisanya ada delapan saham dengan dividend yield rendah.   

Baca Juga: Meracik Strategi Uang Pensiun untuk Investasi Saham

Di antaranya, BBCA, KLBR, ICBP, SMGR dan AMRT yang dividend yield-nya berada di kisaran 1%. Bahkan, dividend yield yang ditawarkan INKP, TPIA dan BRPT kurang dari 1%.  

 

Head of Proprietary Investment Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo menyebut data tersebut mencerminkan, bahwa Indeks IDX High Dividend 20 tidak bisa lagi menjadi acuan bagi investor. 

"Ini terlihat bahwa IDX High Dividend 20 tidak bisa lagi menjadi acuan untuk mencari saham dengan dividend yield tinggi," kata Handiman kepada Kontan, Selasa (20/8). 

Namun dia memproyeksikan sektor energi dan keuangan akan memberikan dividend yield tinggi, ini berkaca dari capaian kinerja para emiten sampai semester I-2024. 

Ambil contoh, PTBA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,03 triliun per Juni 2024. Kemudian UNTR mengantongi laba bersih Rp 9,53 triliun. 

Dari sektor perbankan, BBRI masih mampu mencetak pertumbuhan laba bersih 0,95% secara tahunan menjadi Rp 29,7 triliun. Sementara itu, laba bersih BMRI naik 5,22% secara tahunan menjadi Rp 26,55 triliun. 

"Investor bisa beli sekarang karena harga saham emiten dengan historis dividend yield tinggi biasanya sudah mulai naik tiga sampai empat bulan sebelum RUPS tahunan," kata Handiman. 

Dari penghuni konstituen IDX High Dividend 20, saham atau emiten pilihannya jatuh pada ADRO, ITMG, PTBA, UNTR, ANTM, BBRI dan BMRI untuk investor bisa cermati pembagian dividennya. 

Saham-saham tersebut merupakan saham dengan karakteristik blue chip di BEI.  

Baca Juga: Ada Blue Chip, Analis Rekomendasi Beli Saham Ini Saat Investor Asing Gencar Ke Bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×