kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Catat Kinerja Solid pada Awal Tahun, Begini Rekomendasi Saham SMRA dari Analis


Sabtu, 08 Juni 2024 / 20:25 WIB
Catat Kinerja Solid pada Awal Tahun, Begini Rekomendasi Saham SMRA dari Analis
ILUSTRASI. Warga mengunjungi Summarecon Mall Bandung (Summaba) seusai resmi dibuka, di kawasan Summarecon Bandung, Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/1/2024). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi

Ryan mencontohkan, net gearing SMRA menjadi lebih tinggi pasca penerbitan obligasi. Net gearing SMRA naik menjadi 43% di kuartal I-2024 dibandingkan 28 dan 40% masing-masing di kuartal I-2023 dan kuartal IV-2023.

Secara total, utang SMRA tumbuh 30% YoY dan 8% QoQ menjadi Rp 7,8 triliun, pasca penerbitan obligasi sebesar Rp 900 miliar tahun lalu guna membiayai akuisisi cadangan lahan untuk proyek kota mandiri di Tangerang, yang akan mulai dijual pada kuartal IV-2024. Sementara tingkat kasnya meningkat menjadi Rp 3,4 triliun pada kuartal pertama tahun ini.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta, masih optimistis kinerja positif SMRA akan berlanjut seiring prospek meningkatnya pendapatan dari penjualan properti. Hal itu karena kondisi industri properti yang mendukung seperti adanya penerapan insentif PPN DTP berlaku sampai akhir 2024.

Di samping itu, kondisi makroekonomi diharapkan semakin membaik seiring potensi pemangkasan suku bunga acuan di tahun ini. Pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral akan menjadi katalis meningkatnya arus masuk (inflow) ke sektor properti.

Nafan menjelaskan, turunnya bunga acuan akan berimplikasi positif terhadap penurunan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ataupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Jadi memang masih ada harapan positif di sektor properti

“Insentif PPN DTP masih akan merangsang minat investor membeli properti,” kata Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (3/6).

Adapun Nafan menyarankan accumulative buy untuk SMRA dengan target harga sebesar Rp 600 per saham. Ryan juga merekomendasikan buy untuk SMRA, namun dengan target harga lebih tinggi Rp 625 per saham.

Sementara itu, Vicky merekomendasikan buy on weakness untuk SMRA dengan target harga Rp 545 per saham. Dari sisi fundamental SMRA memiliki valuasi yang tergolong undervalued, dan dari sisi teknikal harganya masih berpotensi akan turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×