kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.202   60,78   0,85%
  • KOMPAS100 1.106   11,13   1,02%
  • LQ45 878   12,09   1,40%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,48   1,46%
  • IDXHIDIV20 540   5,30   0,99%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,17   0,13%
  • IDXQ30 149   1,68   1,14%

Catat Ini Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Selasa (16/7)


Senin, 15 Juli 2024 / 21:44 WIB
Catat Ini Sentimen yang Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Selasa (16/7)
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Minggu (9/6/2024). Pemerintah dan Komisi XI DPR menyepakati perubahan asumsi makro nilai tukar rupiah dan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) antara Rp15.300 hingga Rp15.900 per dolar AS, dimana sebelumnya Bank Indonesia mematok kurs rupiah di kisaran Rp15.300 hingga Rp15.700 per dolar AS dan usulan pemerintah di rentang Rp15.300 hingga Rp16.000 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/Spt.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Senin (15/7). Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,21% ke level Rp 16.170 per dolar AS.

Sedangkan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,12% pada perdagangan Senin (15/7) ke Rp 16.174 per dolar AS.

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menuturkan ada beberapa faktor dari dalam dan luar negeri yang mempengaruhi pergerakan mata uang Garuda besok Selasa (16/7).

Dari luar, penembakan Donald Trump saat berkampanye di Pennsylvania diperkirakan masih akan berpengaruh. Insiden tersebut semakin meningkatkan peluang Trump untuk menang atas Joe Biden, sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menguntungkan dolar. Hal tersebut mengingat Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis

“Selain itu, mata uang dolar juga akan mengambil lebih banyak isyarat dari pidato Ketua Fed Jerome Powell akhir pekan ini,” kata Ibrahim dalam riset hariannya, Senin (15/7). 

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,12% ke Rp 16.174 Per Dolar AS Pada Senin (15/7)

Sedangkan sentimen dari dalam negeri, Ibrahim bilang, datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat neraca perdagangan barang Indonesia surplus pada Juni 2024. Dia menyebutkan, surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2024 mencapai US$ 2,39 miliar, atau turun US$ 0,54 miliar bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$2,92 miliar.  

“Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” kata dia. 

Sementara itu, dia menyebutkan bahwa surplus neraca perdagangan Juni 2024 ditopang oleh komoditas nonminyak dan gas (migas) yakni sebesar US$4,43 miliar. Komoditas yang memberikan sumbangan surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, besi dan baja, dan beberapa komoditas lainnya. 

Kemudian, surplus neraca perdagangan non migas Juni 2024 sebesar US$ 4,43 miliar. Angka ini lebih tinggi, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 4,25 miliar, maupun bulan yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 4,41 miliar. 

“Pada saat yang sama, neraca perdagangan dari komoditas migas tercatat defisit US$ 2,04 miliar. Komoditas penyumbang defisit berasal dari hasil minyak dan minyak mentah,” kata dia. 

Baca Juga: IHSG Tergelincir 0,66% ke 7.278, Cek Proyeksi dan Rekomendasi Saham, Selasa (16/7)

Ibrahim mengatakan bahwa defisit neraca perdagangan migas bulan Juni 2024 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni sebesar US$ 1,33 miliar, maupun dibandingkan dengan bulan sama tahun lalu sebesar US$ 0,96 miliar. 

Lebih lanjut, ia menyebutkan, neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 masih surplus karena nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai impor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$20,84 miliar, atau turun 6,65% secara bulanan. 

Adapun nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 18,45 miliar, atau turun 4,89% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. 

Dengan faktor-faktor tersebut, Ibrahim memproyeksi, mata uang rupiah akan kembali ditutup menguat pada rentang Rp 16.130 - Rp 16.210 per dolar AS, pada perdagangan Selasa (16/7). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×