CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Catat! Emiten-Emiten Ini Berpotensi Besar Bagi Dividen Interim


Minggu, 02 Oktober 2022 / 15:33 WIB
Catat! Emiten-Emiten Ini Berpotensi Besar Bagi Dividen Interim
ILUSTRASI. Pertambangan b a t u b a r a PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Catat! Emiten-Emiten Ini Berpotensi Besar Bagi Dividen Interim.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

Kedua analis sepakat bahwa harga batubara masih akan tinggi di sisa tahun ini. Felix memproyeksi harga batubara menjelang musim dingin masih akan sangat solid dan bisa bertahan di atas level US$ 400 per ton.

Hal ini karena memang tensi Eropa dan Rusia yang masih berlanjut. Terlebih saat ini ada kebocoran pipa gas Nord stream.

Senada, Hasan menilai, harga batubara akan tetap tinggi akibat krisis energi yang berkepanjangan. Pada kuartal berikutnya, pasokan batubara  dengan kalori menengah dari Rusia semakin ketat, seiring mendekatnya musim dingin. Krisis energi juga akan berlanjut di tahun 2023, yang berarti harga batubara akan tetap di atas angin.

Baca Juga: Indo Tambangraya (ITMG) Optimistis Target Produksi Batubara di 2022 Tercapai

Akibatnya, Hasan menaikkan asumsi harga batubara di tahun 2023, dari semula US$ 150 per ton menjadi US$ 170 per ton.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ITMG dengan target harga yang lebih tinggi, yakni Rp 50.000 dari sebelumnya Rp 35.000. Risiko  terhadap rekomendasi ini termasuk namun tidak terbatas pada harga batubara yang lebih rendah dan gangguan penambangan karena cuaca buruk.

Felix menilai, pelaku pasar perlu mencermati situasi terkini dalam berburu dividen interim. Hal ini mengingat pasar saham yang cukup banyak mendapat sentimen negatif khususnya dari Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Dus, investor perlu menghitung secara cermat apakah dividen yield yang mungkin didapatkan setimpal dengan risiko yg ada saat ini.  “Atau bisa jadi saat-saat ini merupakan saatnya membeli karena ada diskon. Tentu ini menjadi preferensi masing-masing pelaku pasar,” pungkas Felix

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×