Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) sedang berada dalam kondisi kelebihan cash. Perseroan memiliki cash sekitar Rp 3,7 triliun yang berasal dari operasi bisnis tahun lalu.
Emiten pelat merah itu juga masih memiliki treasury stock senilai Rp 2,3 triliun yang sewaktu-waktu bisa dikeluarkan. Belum lagi opsi pinjaman, obligasi, rights issue dan sumber pendanaan lainnya.
"Jadi, ibaratnya UNVR dijual pun kami bisa beli," canda Achmad Sudarto, Direktur Keuangan PTBA , Rabu (15/3).
Sedikit gambaran aset PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) hingga kuartal III-2016 lalu tercatat sebesar Rp 6,88 triliun. Tapi, itu di luar aset tidak lancar. Jika dijumlahkan dengan aset tidak lancar, maka nilai total aset UNVR mencapai Rp 16,75 triliun.
Tapi, PTBA tidak benar-benar ingin mengakusisi UNVR. Kelakar itu hanya untuk menunjukkan jika PTBA siap untuk berekspansi baik secara organik maupun anorganik.
Apalagi, status PTBA yang berstatus sebagai perusahaan pelat merah. Ketika ada cash yang cukup, maka sudah menjadi kewajiban perusahaan BUMN untuk ekspansi demi memberikan benefit lebih besar bagi negara.
PTBA saat ini tengah mengikuti tender proyek pembangkit listrik 800 MW di Kalimantan. Nilai investasinya mencapai US$ 800 juta. Tapi, perseroan tidak sendiri dalam menggarap proyek ini nantinya.
Perseroan saat ini juga tengah due diligence dengan sejumlah pihak yang menjadi target akuisisi. Sayang, ia masih enggan merinci siapa yang menjadi target.
Yang pasti, perseroan sudah menyiapkan minimal US$ 100 juta untuk akuisisi tersebut. kalau tambang yang diakuisisi memang besar, bisa saja akuisisinya di atas US$ 100 juta. Tapi, kalau yang diakuisisi kecil, yang cadangan batubaranya di bawah 20 juta metrik ton, maka akuisisi akan dilakukan oleh anak usahanya.
Target akuisisi perseroan tidak sebatas di dalam negeri. Jika ada aset di luar negeri yang sekiranya menguntungkan, maka akuisisi akan dilakukan. "Bisa satu, dua, atau tiga, kami pastikan sudah ada yang kami akuisisi tahun ini," pungkas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News