Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) masih berupaya mencari pengendali baru. Upaya tersebut dilakukan perseroan untuk mempertahankan pencapaian penjualan tahun ini, yang diproyeksikan lebih baik dari tahun 2021.
"Dengan kondisi saat ini kami berupaya mempertahankan pencapaian penjualan hingga akhir tahun nanti, tidak lebih rendah dari tahun 2021," kata Andri Riyadi, Investor Relations HKMU kepada Kontan, pekan lalu.
Andri bilang, rencana pencarian pengendali baru tetap berjalan dan akan semakin intens, karena beberapa calon investor masih wait and see melihat perkembangan HKMU usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Agustus 2022.
"Setelah RUPS ini selesai kami yakini pencarian pengendali baru akan semakin dapat tercapai," tambah Andri.
Baca Juga: Geliat HK Metals Utama (HKMU) Mencari Pengendali Baru
Dalam RUPS dibahas mengenai penetapan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2021. Di mana, HKMU tidak membagikan dividen karena mengalami rugi.
Serta, persetujuan pembatalan rencana penambahan modal dengan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue yang sebelumnya telah disetujui dalam RUPSLB 7 Oktober 2021.
Andri menjelaskan, pembatalan rights issue tersebut karena manajemen menilai penambahan modal akan lebih baik dilakukan apabila HKMU telah menemukan pengendali baru.
Rencana penambahan permodalan tersebut pada prinsipnya tetap menjadi fokus HKMU karena potensi pasar yang dapat digarap perusahaan masih terbuka luas.
"Namun pelaksanaannya menunggu pengendali baru masuk untuk mematangkan teknis dan mekanismenya," tambah Andri.
Lebih lanjut, HKMU bakal menggunakan dana tersebut untuk melakukan pengembangan bisnis berupa peningkatan produksi ataupun diversifikasi usaha. Dari empat lini bisnis HKMU yaitu aluminium ekstrusi, baja ringan, pipa PVC & sanitary (kloset), dimana aluminium menjadi yang utama.
Hal ini sebagai upaya peningkatan kinerja perseroan mengingat keuangan masih berada dalam tren negatif.
Seperti diketahui, di sepanjang tahun 2021, HKMU masih mencetak rugi bersih Rp 230,54 miliar dari tahun 2020 rugi bersih Rp 221,51 miliar. Serta, pendapatan HKMU tercatat sebesar Rp 389,71 miliar, atau turun 30,40% dari tahun sebelumnya Rp 559,95 miliar.
Per kuartal I-2022, tren ini pun masih berlanjut. HKMU hanya mencetak penjualan Rp 120,49 miliar, turun 7,5% dari periode yang sama tahun lalu. HKMU juga masih mencatat rugi Rp 13,70 miliar.
Baca Juga: Corona berlanjut, HK Metals Utama (HKMU) menunda sejumlah ekspansi
Dimana kontributor terbesar penjualan HKMU berasal dari manufaktur aluminium senilai Rp 67,30 miliar, disusul baja ringan Rp 23,85 miliar, dan manufaktur toilet dan sanitary wares Rp 11,14 miliar
Kendati demikian, Andri menjelaskan, pencapaian semester 1 2022 juga terjadi penurunan dikarenakan alasan yang tidak dapat terhindarkan.
Seperti pada Q2 terdapat libur idul fitri sehingga hari kerja juga berkurang. Dampak perang Ukraina-Rusia juga tidak terhindarkan yaitu menyebabkan naiknya harga komoditas tidak terkecuali bauksit dan baja ringan yang merupakan bahan baku utama lini bisnis HKMU.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News