Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid-19) yang belum kunjung usai membuat langkah ekspansi emiten terhambat. Salah satunya adalah PT HK Metals Utama Tbk (HKMU) yang berencana untuk menunda beberapa ekspansi bisnis seiring dengan penyebaran Covid-19.
Direktur Utama HK Metals Utama William Ngasidjo Achmad mengatakan salah satu ekspansi bisnis yang sedang ditinjau ulang adalah rencana menambah lima cabang baru tahun ini. “Untuk sementara ini, karena Covid-19, kami menimbang ulang rencana ekspansi semula kami,” ujar William kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Kontan.co.id mencatat, dari lima cabang baru, sebanyak empat di antaranya akan berlokasi di Pulau Jawa. Sementara itu, satu cabang lainnya akan berlokasi di Sumatra. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada potensi pasar yang ada.
Baca Juga: HK Metals Utama (HKMU) Bakal Merevisi Proyeksi Bisnis
Per kuartal III-2019, kapasitas produksi HKMU sekitar 600 metrik ton (MT) -700 MT per bulan. Rencananya, tahun ini HKMU berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi rata-rata 1.000 MT per bulan. HKMU masih melihat dan memantau kondisi dalam beberapa bulan ke depan.
Alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) masih seperti yang dicanangkan di awal tahun. Meski tidak menyebut angka pasti, William bilang capex ini akan digunakan untuk menambah kapasitas produksi dan membuka cabang resmi. Meski demikian, peluang untuk meninjau ulang alokasi capex juga masih memungkinkan.
“Semua kami targetkan guna meningkatkan efektivitas supply chain dari bisnis kami. Namun prioritas utama sekarang adalah mencegah piutang macet dan menjaga kesehatan karyawan kami sehingga capex bisa di-review lagi,” sambung dia.
Baca Juga: Perkuat penetrasi pasar, HK Metals Utama (HKMU) akan tambah lima cabang tahun ini
Per kuartal ketiga 2019, HKMU membukukan pendapatan bersih senilai Rp 968,88 miliar atau tumbuh 59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersih yang dikempit produsen baja dan aluminium ini senilai Rp 79,68 miliar, naik 52% secara tahunan.
William berharap bila pandemi ini berakhir di kuartal II-2020, maka HKMU akan mengkaji ulang rencana ekspansi bisnis dan secepat mungkin untuk mengimplementasikannya. “Kami 100% mendukung kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk melawan angka penyebaran Covid-19,” tutup dia.
Pada perdagangan Jumat (26/4), harga saham HKMU ditutup melemah 4,76% ke level Rp 80 per saham.
Baca Juga: HK Metal (HKMU) kejar target pertumbuhan 55%-60% tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News