Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Seperti diketahui dalam dunia crypto terdapat dua metode trading yang bisa kamu gunakan, yaitu trading spot dan trading futures yang bisa meningkatkan potensi keuntungan berkali lipat meski memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan trading spot.
Namun untuk melakukan trading futures maka syarat yang harus kamu miliki adalah kemampuan menganalisa aset crypto dan memilih exchange futures crypto terbaik, sehingga kamu bisa lebih mudah dalam trading.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Bagi investor pemula memilih aplikasi trading crypto terbaik merupakan pekerjaan yang membingungkan. Karena setiap platform mempromosikan sebagai yang terbaik. Namun yang pasti, aplikasi trading crypto terbaik memiliki beberapa faktor.
Faktor kelengkapan fitur tentunya menjadi hal yang harus dipertimbangan, biaya trading yang murah, kemudahan dan kecepatan dalam konversi XRP / IDR atau aset crypto lainnya, hingga sistem keamanan berlapis yang membuat kamu nyaman dalam trading crypto.
Cara Diversifikasi dalam Manajemen Resiko
Saat ini, berbagai kalangan, baik individu maupun institusi, mulai menganggap cryptocurrency sebagai pilihan investasi dan trading. Namun aset crypto memiliki resiko kehilangan aset crypto. Untuk manajemen resiko tersebut maka kamu bisa menggunakan diversifikasi.
Dalam berinvestasi, ada pepatah yang menyatakan jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang, yang berarti kamu sebaiknya tidak menginvestasikan semua dana dalam satu aset saja. Akan lebih baik jika dana tersebut dibagi ke dalam berbagai aset, yang juga dikenal sebagai diversifikasi aset.
Bagaimana cara melakukan diversifikasi aset crypto untuk mengurangi kerugian dan memiliki cadangan jika salah satu aset mengalami penurunan kinerja?
Apa yang Dimaksud dengan Diversifikasi Portofolio Crypto?
Diversifikasi portofolio crypto adalah langkah untuk menyalurkan dana ke berbagai proyek crypto yang berbeda untuk menekan risiko ketika satu atau beberapa proyek tidak berhasil.
Implementasi strategi diversifikasi juga mendukung investor dalam meraih keuntungan maksimal, meski beberapa elemen dalam portofolio tidak menunjukkan kinerja yang baik. Jika kamu merupakan investor dengan ukuran kecil, sebaiknya kamu berinvestasi dalam dua atau tiga koin crypto.
Tetapi, untuk menciptakan portofolio yang lebih besar, pilihan dua hingga tiga koin mungkin tidak mencukupi. Sebelum menerapkan strategi diversifikasi, penting untuk menemukan bursa terbaik yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Bursa yang kamu pilih akan mempengaruhi pengalaman keseluruhan sebagai investor crypto dan juga berkontribusi pada keberhasilan investasi kamu.
Strategi Diversifikasi Aset Crypto
1. Jenis cryptocurrency
Ini adalah strategi diversifikasi yang umum karena pendekatan yang mendasar. Intinya adalah memilih berbagai tipe cryptocurrency yang menunjukkan kinerja baik dan menanamkan dana di dalamnya.
Berbagai proyek crypto memiliki dukungan basis dan teknologi yang berbeda, sehingga kamu dapat memilih yang paling sesuai dengan tujuan investasi yang kamu miliki.
Beberapa pilihan yang ada mencakup koin privasi, altcoin, dan token. Saat menggunakan metode ini, penting untuk meneliti aspek-aspek seperti harga cryptocurrency, tren sebelumnya, dan potensi di masa depan.
2. Diversifikasi Sektor
Ide dari diversifikasi sektor adalah untuk memperluas portofolio kamu ke sebanyak mungkin industri. Apabila satu industri mengalami gangguan signifikan, aset lainnya dapat menjadi cadangan, sehingga danamu dalam portofolio tidak akan langsung lenyap.
Sebagai contoh, kamu bisa berinvestasi dalam cryptocurrency di sektor medis, finansial, rantai pasokan, dan lain-lain.
Jenis Solusi
Selanjutnya, kamu bisa menanamkan dana pada berbagai jenis solusi atau produk. Misalnya, membagi investasi antara platform blockchain baru yang sedang dikembangkan, protokol baru, serta alat atau layanan baru seperti dompet atau penyedia data.
Dengan berinvestasi di sejumlah segmen pasar solusi blockchain, kamu dapat mengelola risiko. Pastikan juga bahwa kamu membaca whitepaper proyek blockchain sebelum berinvestasi, memahami rencana jangka panjang, serta mengenal tim di balik proyek tersebut.
3. Diversifikasi Waktu
Walaupun terdengar baru, diversifikasi waktu sebenarnya sudah ada sejak lama. Metode ini terbukti dapat diandalkan jika diterapkan dengan tepat.
Dengan strategi ini, pengguna diharuskan untuk mengatur waktu pasar dan mendapatkan aset crypto pada saat yang paling tepat. Alih-alih membeli aset crypto sekaligus, lebih baik membeli dalam beberapa bagian secara teratur.
Kamu dapat memilih untuk menginvestasikan 10% dari aset crypto yang kamu minati. Dengan cara ini, kamu akan memerlukan sepuluh bulan untuk membangun portofolio crypto yang lengkap.
Diversifikasi waktu membantumu untuk menghindari keputusan yang kurang tepat. Namun, metode ini bisa melelahkan dan memerlukan kesabaran, terutama bagi pemula yang ingin segera mendapatkan keuntungan besar.
Selain itu, sulit untuk menentukan waktu terbaik untuk membeli crypto karena pergerakan harganya yang sangat fluktuatif. Supaya strategi ini berhasil, kamu perlu mengatur notifikasi untuk memperhatikan perubahan harga crypto yang kamu minati.
4. Diversifikasi Geografis (regional)
Strategi lainnya adalah memilih untuk berinvestasi dalam proyek crypto yang berasal dari berbagai belahan dunia. Berdasarkan preferensi dan tingkat toleransi risiko, kamu dapat memutuskan untuk mencampurkan proyek blockchain dari Amerika, Eropa, atau bahkan Asia.
Banyak investor pemula yang melakukan kesalahan saat membandingkan koin crypto satu sama lain. Cara ini bukan hanya salah, tapi juga bisa menyesatkan. Koin crypto dibuat untuk berbagai macam kegunaan. Contohnya, Bitcoin dirancang sebagai mata uang digital, sedangkan Ripple diciptakan untuk memfasilitasi transfer pembayaran di institusi keuangan seperti bank.
Sementara itu, Ethereum mendukung protokol DeFi dan memainkan peran penting dalam teknologi kontrak pintar. Berdasarkan hal ini, kamu bisa memutuskan untuk berinvestasi dalam proyek crypto yang memiliki tujuan penggunaan yang berbeda-beda.
Portofolio yang seimbang harus mencakup berbagai kasus penggunaan, kecuali jika kamu punya alasan untuk menaruh seluruh dana dalam satu pilihan.
Pentingnya Diversifikasi Aset Crypto
Karena pasar crypto masih dianggap baru dan belum stabil, melakukan diversifikasi akan membantumu meminimalkan risiko dari fluktuasi harga yang tidak terduga.
Membagi investasi ke dalam berbagai aset juga mempermudahmu untuk mengenal berbagai jenis crypto yang ada di seluruh dunia. Diversifikasi adalah strategi mitigasi risiko yang sering dipakai oleh banyak investor, baik di crypto maupun aset tradisional lainnya.
Itulah beberapa penjelasan terkait dengan diversifikasi aset crypto dalam manajemen resiko, sehingga kamu bisa mengantisipasi sebuah resiko dengan membagi ke beberapa aset crypto yang memiliki potensi.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Selanjutnya: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?
Menarik Dibaca: Prediksi, H2H, dan Line Up Cremonese vs Sassuolo (29/8): Apakah Bang Jay Main?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News