PINTU Perkenalkan Fitur Nabung Rutin Hingga 50 Aset Crypto Sekaligus

Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pintu Kemana Saja (PINTU), penyedia aplikasi perdagangan aset kripto, meluncurkan fitur baru bertajuk Auto DCA Multiple Asset. 

Fitur ini memungkinkan investor untuk melakukan pembelian rutin (dollar cost averaging/DCA) pada hingga 50 aset kripto secara sekaligus dalam satu jadwal.

Fitur ini dirancang untuk memfasilitasi investor ritel yang menerapkan strategi akumulasi aset secara bertahap, tanpa harus memantau harga pasar secara intensif. Jadwal pembelian dapat disesuaikan mulai dari per jam, harian, mingguan, hingga bulanan.

Baca Juga: PT Pintu Kemana Saja (PINTU) Bakal Tambah 60 Token secara Bertahap pada Juni 2025

Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad menyampaikan bahwa peluncuran fitur ini merespons peningkatan peningkatan 67,18% jumlah pengguna yang menggunakan strategi DCA pada kuartal III dan IV tahun lalu.

"Untuk itu, kami hadirkan fitur Auto DCA Multiple Asset guna memberikan kemudahan bagi pengguna PINTU bisa menabung rutin puluhan aset crypto sekaligus," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (23/6).

Sebagai ilustrasi, dengan dana Rp 1 juta per bulan, investor dapat mengalokasikan 50% ke Bitcoin (BTC), 30% ke Ethereum (ETH), dan 20% ke Solana (SOL) secara otomatis dan berulang sesuai jadwal yang ditentukan. 

Baca Juga: Bursa Kripto Iran Dibobol! Rp1,3 Triliun Raib oleh Hacker Pro-Israel

Dari lebih dari 300 aset kripto yang tersedia di aplikasi PINTU, lima token yang paling banyak dipilih pengguna untuk program DCA adalah BTC, ETH, SOL, XRP, dan MANTA.

Iskandar menyebut strategi DCA dapat membantu investor menghadapi volatilitas pasar kripto dengan lebih tenang. 

“Timing the market sangat sulit, untuk itu bagi investor jangka panjang, metode DCA dinilai sebagai strategi yang tepat dan efektif untuk mendapatkan harga rata-rata terbaik dari sebuah token tanpa perlu khawatir dengan volatilitas pasar,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News