Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT M Cash Integrasi Tbk (MCI) siap berekspansi usai melakukan initial public offering (IPO) akhir tahun ini. M Cash akan menjadi perusahaan startup kedua yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saat ini, M Cash sedang memasuki masa penawaran yang dimulai pada 26-27 Oktober 2017.
M Cash akan menggenjot ekspansi usai melakukan hajatan IPO. Manajemen menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2018 sebesar Rp 40 miliar-Rp 45 miliar. Capex tersebut diantaranya akan digunakan untuk menambah mesin pada kios dan biaya pengembangan software.
Managing Director M Cash Integrasi Jahja Suryandy menyatakan, tahun ini, perusahaan menargetkan bisa menjalin mitra dengan 1.000 kios. Kemudian bertambah 3.000 kios pada 2018, sehingga total kios yang ditargetkan mencapai 4.000. "Saat ini paling banyak di Jabodetabek," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/10).
Dalam memperluas ekspansinya, M Cash menggandeng peritel modern. Diantaranya Carrefour, Ranchmarket, Farmermarket, Hero, Hypermart, dan Giant. Ada pula Red Bean, Kawan Lama, Ace Hardware, Informa, Hydro, Citra Mitra Nusantara, dan Chatime. Selain itu, M Cash juga menggandeng Eramart dari Kalimantan.
"Untuk Indomaret dan Alfamart saat ini belum. Kami juga akan menyasar kios konvensional," imbuhnya.
Berdasarkan data dari Trimegah Sekuritas, proyeksi pendapatan 2017 dari M Cash ditaksir mencapai Rp 893 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp 6,8 miliar. Sedangkan, tahun 2018, pendapatan M Cash diproyeksikan mencapai Rp 2,3 triliun dengan laba bersih ditaksir Rp 50 miliar.
"Proyeksi ini sangat konservatif, saya rasa cukup pas buat kami," kata Jahja.
Sampai April 2017, M Cash membukukan pendapatan sebesar Rp 269 miliar dengan laba bersih Rp 3,2 miliar. Pihaknya yakin, kinerja perusahaan akan membaik. Hal itu nampak dari proyeksi top line maupun bottom line, yang memiliki margin cukup besar.
"Ini efek jaringan kami yang akan besar dan tumbuh, sehingga menyebabkan growth kami cukup besar," imbuhnya.
Dalam proses penawaran umum, M Cash menetapkan harga pelaksanaan pada Rp 1.385 per saham. Penetapan ini menggunakan rentang tengah harga penawaran. Sebelumnya, cucu usaha PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN) ini mematok harga penawaran pada Rp 1.300 hingga Rp 1.450 per saham.
Jahja menyatakan investor yang nantinya masuk ke M Cash terdiri dari global dengan porsi 40% dan investor domestik 60%. Sebagian besar merupakan investor institusi. Ada sejumlah anchor buyer, dua diantaranya adalah PAG Asia Capital dari Hongkong dan Maybank Asset Management.
"Kami oversubscribed 9,3 kali, demand yang masuk ke kami nilainya sekitar Rp 2,9 triliun," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News