Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Test Test
JAKARTA. Tahun ini, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 triliun. Anggaran ini jauh lebih tinggi dari realisasi capex tahun lalu yang mencapai Rp 1,6 triliun.
Dana belanja modal tersebut bersumber dari kas internal dan pinjaman bank. Ada beberapa bank milik negara (BUMN), seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank BNI, yang akan memberikan pinjaman. "Sebesar 30% dari kas internal," kata Direktur Utama Jasa Marga, Frans S. Sunito, di Jakarta, kemarin (9/3).
JSMR akan mengalokasikan capex itu untuk pembangunan proyek jalan tol, termasuk akuisisi jalan tol lingkar luar Jakarta (JORR) 2 Serpong-Cinere. "Untuk rute Serpong-Bandara sudah dimiliki dua anak usaha kita," ujarnya.
JSMR menargetkan akan mengoperasikan 15 kilometer (km) jalan tol baru dalam tahun ini. Yakni, ruas Semarang-Ungaran sepanjang 11 km dan Surabaya-Mojokerto sepanjang 3 km. Rencananya, dalam tiga hingga empat tahun ke depan mereka akan menambah jalan tol baru sepanjang 250 km. Kebutuhan dananya mencapai Rp 25 triliun. JSMR masih mengandalkan pendanaan dari perbankan untuk menyokong rencana tersebut. Saat ini, JSMR sudah memiliki 530 km jalan tol.
JSMR memperkirakan pendapatan tahun lalu mencapai Rp 3,6 triliun. Jumlah tersebut naik 7,46% bila dibandingkan tahun 2008 yang sebesar Rp 3,35 triliun. Sedangkan pada tahun ini, JSMR menargetkan pendapatannya naik menjadi Rp 4,2 triliun.
Selain ekspansi di bisnis tol, hingga kini, JSMR masih terus mematangkan rencananya menjajal bisnis properti. Mereka akan menggandeng PT PP Tbk, perusahaan properti pelat merah dan baru saja menawarkan saham perdananya ke publik. "Baru sekitar 50% progress-nya," ungkap Frans.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News