kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Capai Rp 25,67 triliun, SR013 pecahkan rekor penjualan surat utang ritel online


Senin, 28 September 2020 / 16:41 WIB
Capai Rp 25,67 triliun, SR013 pecahkan rekor penjualan surat utang ritel online
ILUSTRASI. Hasil penjualan sukuk ritel seri SR013 sebesar Rp 25,67 triliun.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin (28/9), Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah menetapkan hasil penjualan sukuk ritel seri SR013 sebesar Rp 25,67 triliun. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2020, termasuk program penanggulangan dan pemulihan dampak pandemi virus corona.

Walaupun ditawarkan di tengah situasi pandemi yang penuh ketidakpastian, SR013 justru disambut dengan baik oleh masyarakat. Terbukti dari penjualan SR013 yang memecahkan rekor penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel tertinggi sejak dijual secara online di tahun 2018. 

Selain sebagai sumber pembiayaan APBN, penerbitan SR013 juga ditujukan sebagai upaya untuk menumbuhkan budaya berinvestasi sekaligus mewujudkan kemandirian dalam pembiayaan negara. Upaya pemerintah ini telah menunjukkan hasil.

Hal ini tercermin dari meningkatnya kesadaran generasi muda untuk berinvestasi di mana investor generasi milenial dan generasi Z (usia <19 tahun) pada penerbitan SR013 kali ini memiliki animo yang tinggi.

Baca Juga: Sisihkan dana, ORI018 akan ditawarkan Oktober, sukuk tabungan pada November

Berdasarkan laporan dari DJPPR, tercatat jumlah investor terbesar yang membeli SR013 berasal dari kelompok generasi milenial, yaitu sebanyak 16.392 investor (36,59% dari total investor). Selain itu, porsi investor dari kelompok generasi Z yang merupakan usia pelajar juga meningkat dibandingkan pada penerbitan SR012 pada medio Februari kemarin (291 investor SR013 vs 88 investor SR012).

Secara keseluruhan, total penjualan SR013 yang sebesar Rp 25,67 triliun berasal dari 44.803 investor di seluruh Indonesia. Baik dari segi nominal maupun jumlah investor, SR013 mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibanding SR012. Saat itu penjualan SR012 hanya mencapai Rp 12,14 triliun dengan jumlah investor sebanyak 23.952 investor

Adapun, investor baru pada SR013 mencapai 16.234 orang atau 36,23% dari total investor. Dari seluruh investor baru, sebanyak 44,92% dari seluruh investor baru merupakan generasi milenial. Hal ini mengokohkan semakin meningkatnya minat investasi pada generasi milenial.

Baca Juga: Kupon SBN ritel yang terbit di kuartal IV diprediksi tidak jauh dari 6%

Jika dilihat dari profesinya, jumlah investor SR013 didominasi oleh pegawai swasta yang mencapai 14.753 investor atau 32,93%. Namun, secara volume didominasi oleh wiraswasta yang mencapai Rp 12,19 triliun atau 31,48% dari seluruh penjualan.

Dari sisi wilayah pembelian, wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) masih mendominasi pemesanan dengan jumlah investor sebanyak 26.647 investor atau 59,48%. Sementara volume pemesanan wilayah ini mencapai Rp 13,79 triliun atau 53,73% dari keseluruhan.

Pada laporan ini juga disebutkan bahwa jumlah investor yang sudah membeli seri SBSN ritel online lebih dari dua kali mencapai 19.366 investor. Sementara investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta-Rp 5 juta berjumlah 19.366 investor.

Mitra distribusi dengan penjualan terbesar untuk kategori bank konvensional diraih oleh Bank Central Asia (BCA) yakni Rp 4,09 triliun. Sementara kategori bank syariah diraih oleh Bank Mandiri Syariah sebesar RP 436,60 miliar. Dari kategori perusahaan efek diraih oleh Trimegah Sekuritas Indonesia sebesar RP 156,39 miliar. Sedangkan kategori fintech diraih oleh Bareksa sebesar Rp 61,68 miliar.

Baca Juga: Capai Rp 24 triliun, Kemenkeu akan menyerap seluruh penjualan sukuk ritel SR013

Setelmen sukuk SR013 ini akan dilakukan pada Rabu (30/9) dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1 Oktober mendatang. Kendati demikian, SR013 baru dapat diperjualbelikan di pasar sekunder pada 11 Desember 2020 mengingat seri ini memiliki minimum holding period dua periode imbalan.

Adapun SR013 merupakan seri surat utang ritel keempat yang diterbitkan pemerintah pada tahun ini. Sebelumnya ada SBR009, SR012, dan ORI017. Dari keempat surat utang ritel ini, pemerintah telah mengantongi Rp 58,39 triliun.

Pemerintah sendiri masih mempunyai dua kali lagi penerbitan surat utang ritel. Rencananya pada Oktober giliran ORI018 yang akan diluncurkan. Kemudian disusul oleh ST007 pada November mendatang.

Baca Juga: ORI017 sudah dapat dijual, lebih baik disimpan atau dilepas?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×