Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga minyak dunia masih tertekan di bawah level US$ 29 per barel pada Kamis (21/1). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Maret naik sebesar 50 sen menjadi US$ 28,85 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pada pukul 08.34 waktu Hong Kong, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 28,67 sebarel. Sementara, harga kontrak minyak untuk pengantaran Februari turun 6,7% menjadi US$ 26,55 sebarel.
Penurunan harga minyak terjadi setelah data menunjukkan terjadinya peningkatan cadangan minyak AS, sehingga kian menambah suplai minyak global. Berdasarkan data American Petroleum Institute, suplai minyak dunia bertambah 4,6 juta barel pada pekan lalu.
"Harus ada penurunan suplai minyak untuk menstabilkan harga. Ada surplus, dan jika Iran dapat menaikkan ekspor sebesar 500.000 barel per hari, sangat sulit melihat kenaikan pada harga minyak. Kecuali, volatilitas terus terjadi," jelas Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengantaran Maret turun 88 sen atau 3,1% menjadi US$ 27,88 per barel di ICE Futures Europe exchange. Ini merupakan level terendah sejak November 2003.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News