Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Kontrak harga minyak dunia kembali ditransaksikan menurun pagi ini. Dengan demikian, sudah tiga hari terakhir harga minyak melorot seiring dengan tingginya cadangan bahan bakar AS dibanding prediksi. Kondisi itu semakin mempertegas bahwa pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu kian melambat.
Kemarin, harga minyak mengalami penurunan terbesar dalam enam minggu. Penurunan terjadi setelah Departemen Energi AS merilis data cadangan bahan bakar AS naik lebih tinggi dari estimasi analis yang disurvei Bloomberg.
Kejatuhan harga minyak juga dipicu oleh besarnya defisit neraca perdagangan AS secara tak diduga sebelumnya di Juni. Selain itu, sentimen dari China yakni melambatnya pertumbuhan produksi industri dalam 11 bulan terakhir juga sedikit banyak mempengaruhi pergerakan emas hitam itu.
"Hal utama bagi pasar minyak mentah adalah adanya kenaikan cadangan minyak AS," jelas Ben Westmore, ekonom National Australia Bank Ltd di Melbourne.
Catatan saja, pagi ini, kontrak harga minyak untuk pengantaran September mengalami penurunan sebesar 80 sen atau 0,1% menjadi US$ 77,22 per barel di NYMEX. Pada pukul 09.31 waktu Singapura, kontrak harga minyak berada di posisi US$ 77,33.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Pagi Ini, Harga Minyak Stagnan
Harga Minyak Turun Mengikuti Pasar Saham
