Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Perusahaan ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membukukan pendapatan kuartal pertama 2017 sebesar Rp 3,62 triliun. Angka ini meningkat 14,20% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 3,16 triliun.
Dari sisi bottom line, MAPI mencatat laba bersih kuartal 1-2017 yakni sebesar Rp 58,62 miliar. Sementara pada periode sebelumnya, sebesar Rp 15,36 miliar. Angka ini mencatatkan kenaikan sebesar 281,57%.
Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest menyatakan penjualan ritel akan tetap berkontribusi secara signifikan terhadap total pendapatan MAPI. Kemudian diikuti oleh hasil pendapatan dari department store, dan pendapatan dari cafe & restaurant.
"Dengan target pendapatan dari segmen ritel hingga akhir tahun nanti diestimasi diangka Rp 14,5 triliun, dengan target laba bersih Rp 250 miliar di akhir tahun nanti," terang Aditya kepada KONTAN, Rabu (3/5).
Dia juga menyatakan free cash flow perusahaan pada kuartal-I berjumlah Rp 411 miliar dimana ini dinilai cukup positif. Sementara dilihat dari pertumbuhan EPS yang naik 288% per Q1, hal itu tentu dinilai sangat fantastis. "Dimana jika disetahunkan maka akan didapatkan annual EPS sebesar Rp 140/saham, dengan earning yield sekitar 2.4%," imbuhnya.
Sementara itu, rencana masuknya General Atlantic lewat PT MAP Boga Adiperkasa juga dinilai positif. Sebab akan mendukung beberapa merek ritel seperti Tory Burch, Joe & the Juice, dan merek Zimmermann. Kolaborasi ini akan menguntungkan secara bisnis bagi MAPI, baik secara permodalan maupun penetrasi pasar.
"Dengan ekspansi dari hasil dana IPO untuk mendanai bisnis makanan dan minuman tentu ini sesuai dengan rencana jangka panjang perseroan dan tetap mempertahankan margin yang besar di masa depan," tambahnya.
Dengan target pasar di segmen mid-high/high-income earners, maka perubahan daya beli masyarakat akan sangat berpengaruh pada penjualan ritel MAPI ke depannya. Hal itu sangat berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor kekuatan konsumsi masyarakat.
Di sisi lain perubahan nilai tukar rupiah yang melemah dibanding dollar, akan membuat beban COGS MAPI meningkat karena 60% dari COGS MAPI import. Selain itu, efisiensi dari existing store untuk menjaga utang dan mengurangi inventori level. Dimana ekspansi store yang terbatas akan membuat pendapatan emiten juga akan menurun.
Dia merekomendasikan buy untuk saham MAPI, dengan target harga Rp 7.500 per saham sampai akhir 2017.
"Jika MAPI kembali melakukan ekspasi toko yang cukup agresif di tahun ini maka hal ini akan berdampak pada pertumbuhan pendapatan yang lebih agresif hingga akhir tahun nanti," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News