kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh dana tambahan, WTON dan JPFA lepas saham simpanan


Jumat, 23 Maret 2018 / 07:45 WIB
Butuh dana tambahan, WTON dan JPFA lepas saham simpanan
ILUSTRASI. WIKA Beton


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan menjual saham simpanan (treasury stock). Sudah ada sejumlah institusi yang menunjukkan minat mengambil saham simpanan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini.

Direktur Keuangan WTON Mohammad Syafii mengatakan, penjualan saham simpanan ini dilakukan karena perusahaan ini sedang membutuhkan kucuran dana untuk tambahan modal kerja maupun pendanaan investasi.

Sebagai salah satu alternatif sumber pembiayaan, WTON memilih melego saham simpanan tersebut. Penjualan treasury stock memang dibutuhkan karena pendanaan untuk beberapa proyek yang sudah dikantongi WTON mulai mendesak.

Kini jumlah treasury stock WTON mencapai 377,17 juta, atau sekitar 4,33% dari modal. "Dari hitungan wajar, harusnya kami bisa mendapat Rp 250 miliar-Rp 350 miliar dari penjualan treasury stock tersebut," ujar Syafii kepada KONTAN, Kamis (22/3).

Mengacu pada estimasi perolehan dana tersebut, artinya WTON akan melepas saham simpanan di harga Rp 650-Rp 800 per saham. Harga jual saham treasury tersebut tergolong premium.

Buat perbandingan, kemarin saham WTON ditutup di Rp 530 per saham. "Karena harga belum terlalu oke dan masih di bawah harga initial public offering (IPO), kami masih tunggu harga kembali naik. Sementara kebutuhan dana ditutupi dengan yang lain," tambah Syafii.

Sekadar info, saham simpanan yang dimiliki WTON berasal dari hasil buyback yang dilakukan perusahaan. Batas waktu penjualan kembali saham simpanan itu akan berakhir di November 2018. "Tapi masih bisa diperpanjang hingga November 2019," imbuh Syafii.

Dia juga mencatat, ada beberapa pihak eksternal yang menunjukkan minat membeli saham simpanan WTON. Empat di antaranya adalah perusahaan lokal dan dua peminat lainnya adalah investor asing. Di antaranya ada perusahaan manajemen aset dan perusahaan asuransi. Sementara Wijaya Karya belum menunjukkan minat untuk mengeksekusi saham simpanan WTON ini.

Syafii menyebutkan, tahun ini produsen beton pracetak ini menargetkan penjualan naik 30% menjadi Rp 6,9 triliun. Pada tahun lalu, WTON mencetak penjualan sebesar Rp 5,3 triliun.

Untuk mendukung target kinerja, WTON akan menambah kapasitas produksi precast sebesar 300.000 ton. Jadi hingga akhir tahun nanti, total kapasitas produksi anak usaha Wijaya Karya ini akan menjadi 3,6 juta ton beton pracetak. Perusahaan ini juga sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 676 miliar untuk merealisasikan rencana tersebut.

Aksi korporasi Japfa

Selain PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga berencana kembali menjual saham simpanan atawa treasury stock mereka. Berdasarkan keterbukaan informasi yang diberikan perusahaan poultry ini, JPFA bakal melego 12,7 juta saham simpanan kepada Japfa Ltd.

Sayangnya, perusahaan pakan ternak ini belum menjelaskan berapa harga penjualan saham tersebut. Asal tahu saja, Japfa Ltd. merupakan pemegang saham mayoritas JPFA. Saat ini Japfa Ltd tercatat di bursa saham Singapura.

Treasury stock milik JPFA berasal dari aksi pembelian kembali (buyback) yang dilakukan perusahaan itu, tahun 2012. Total sisa saham buyback yang disimpan JPFA adalah sebanyak 14,96 juta dan akan jatuh tempo pada Juni 2018.

Selain dijual, sebanyak 2,27 juta saham buyback akan digunakan JPFA untuk PT Japfa Share Performance Plan. Terkait pelaksanaan program itu, manajemen akan meminta persetujuan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), yang akan dilakukan pada 5 April 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×