kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bursa Wall Street akhirnya tumbang


Rabu, 15 November 2017 / 06:12 WIB
Bursa Wall Street akhirnya tumbang


Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham di Wall Street ditutup melemah pada Selasa (14/11) malam waktu Amerika Serikat. Investor khawatir mengenai potensi perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian reformasi pajak di Negeri Paman Sam.

Mengutip CNBC, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir turun 30,23 poin atau 0,13% ke level 23.409,47. Koreksi indeks terutama dipicu saham General Electric yang melorot 5,9% ke level terendah sejak 2011. Bahkan, dua hari terakhir, harga sahamnya sudah tumbang lebih dari 12%. Pasalnya, perusahaan mengumumkan rencana restrukturisasi besar-besaran dan mengurangi dividen hingga 50%.

Pelaku pasar kecewa dengan apa yang disampaikan GE. CEO General Electric, John Flannery mengatakan tak terkejut dengan reaksi investor menjual saham, karena perusahaan mengecewakan investor.

Senada, indeks S&P 500 ditutup melemah 5,97 poin atau 0,23% menjadi 2.578,87 poin. Lalu, Nasdaq turun 19,72 poin atau 0,29% di 6.737,87.

Pasar saham juga terimbas data ekonomi China yang mengecewakan. Selasa malam, Tiongok merilis data penjualan eceran, produksi industri dan pertumbuhan aset investasi tetap, yang meleset dari ekspektasi pasar. Ini menimbulkan kekhawatiran terkait ekonomi global.

"Reaksi ini tidak terlalu aneh mengingat kita mendekati level tertinggi sepanjang masa. Kita memiliki pertumbuhan ekonomi global yang disinkronkan dan China bagian yang sangat penting. Jika ada kemunduran di sana, itu akan meluas ke pasar global," kata Art Hogan, Kepala strategi pasar di Wunderlich Securities, seperti dilansir CNBC, Rabu.  

Investor juga semakin khawatir apakah anggota parlemen dari Partai Republik akan meloloskan rencana reformasi pajak di akhir tahun ini. Pekan lalu, Senat mengumumkan sebuah nota pajak yang akan menunda pemotongan tarif pajak perusahaan hingga 2019. Sementara, DPR akan memberikan suaranya pada pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×