Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham di Asia sore ini, Senin (14/8), mayoritas ditutup turun. Bursa utama di Asia Timur yakni Nikkei, Hang Seng, dan Shanghai Composite melemah masing-masing 1,27%, 1,58%, dan 0,34%.
Menurut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia, penurunan bursa Asia terjadi setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) keluar bervariasi. Sehingga, hal tersebut membangkitkan kekhawatiran bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, mungkin akan menaikkan suku bunga lagi.
Para pengamat pasar memperingatkan bahwa investor terlalu cepat membentuk konsensus bahwa inflasi sudah berada di bawah kendali, ekonomi AS akan terhindar dari resesi, dan Federal Reserve segera mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Bursa Asia Pada Senin (14/8) Pagi Tertekan Data Ekonomi China
Investor juga merespons negatif rilis data Penyaluran Pinjaman Baru Bank atau New Bank Loan China akhir pekan lalu yang memperlihatkan bahwa perbankan China menyalurkan kredit baru senilai 345,9 miliar Yuan di bulan Juli 2023, terendah sejak November 2009, dan jauh di bawah ekspektasi pasar yang mencapai 800 miliar Yuan.
Angka penyaluran kredit bulan Juli ini juga jauh lebih rendah dari pencapaian tahun lalu, yaitu 679 miliar Yuan, dan 3,05 triliun Yuan di bulan Juni.
Pada Selasa (15/8), China dijadwalkan merilis data ekonomi bulan Juli 2023 yang diprediksi akan memperlihatkan tidak ada pertumbuhan dari bulan Juni untuk data industrial production, dan fixed asset investment.
Selain itu, penjualan ritel diprediksi naik menjadi 4,7% year-on-year (YoY) di bulan Juli, sedikit lebih cepat dari laju kenaikan 3,1% YoY di bulan Juni.
Baca Juga: AUTO, CUAN dan SMSM Jadi Penghuni Baru Indeks MSCI Small Cap
Situasi geopolitik juga menjadi sumber kekhawatiran setelah kapal perang Rusia pada hari Minggu memberikan tembakan peringatan pada sebuah kapal kargo di bagian barat timur Laut Hitam. Sentimen ini bisa membuka babak baru perang yang dapat mempengaruhi harga minyak dan bahan makanan.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah turun lebih dari 1% hari ini, tertekan oleh kekhawatiran mengenai runtuhnya pemulihan ekonomi China dan penguatan nilai tukar mata uang dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News