kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa saham Eropa dibuka menghijau meskipun ada kekhawatiran bahaya virus corona


Jumat, 24 Januari 2020 / 18:16 WIB
Bursa saham Eropa dibuka menghijau meskipun ada kekhawatiran bahaya virus corona
ILUSTRASI. Analis universal operator pasar saham Euronext bekerja di pusat ruang pengawasan layanan pasar di markas Euronext di distrik bisnis dan keuangan La Defense di Courbevoie dekat Paris, Prancis, 21 November 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  LONDON / TOKYO. Bursa saham Eropa menghijau pada perdagangan hari Jumat (24/1) meskipun ada kekhawatiran atas wabah virus corona setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan keadaan darurat di China, tapi belum untuk seluruh dunia.

Virus Corona telah menewaskan 25 orang dan menginfeksi setidaknya 800 orang lainnya di China, dimana otoritas kesehatan khawatir laju infeksi terus meningkat saat ratusan orang bepergian selama liburan Tahun Baru Imlek selama sepekan, yang dimulai pada hari Jumat ini.

Baca Juga: Virus corona tahan harga emas tetap di atas US$ 1.550

Mengutip Reuters, Euro STOXX 600 mencatat kenaikan 1,1% di awal perdagangan, dengan indeks di Frankfurt, Paris dan London semuanya mencatat kenaikan dalam persentase yang nyaris sama.

Indeks ekuitas dunia MSCI yang melacak saham di 49 negara menyatakan indeks rata-rata naik 0,2% dengan indeks yang bertahan cukup kuat di Asia. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,12%, di tengah perlambatan perdagangan karena menyambut liburan Tahun Baru Imlek di China.

Pasar keuangan di China daratan, Taiwan dan Korea Selatan ditutup pada perdagangan Jumat.

Baca Juga: Bursa global menguat sepekan, investor akan memantau suku bunga dan kinerja emiten

Sementara itu, indeks safe havens seperti yen Jepang dan emas tercatat mengalami penurunan. Yen jatuh ke 109,57 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan emas turun 0,3%.

"Pasar sedang menunggu untuk melihat apakah virus corona memiliki dampak material pada pertumbuhan ekonomi atau tidak, dan itu sulit untuk dinilai saat ini," kata Neil Wilson, kepala analis di Market.com.

Pasar keuangan dunia tampaknya bereaksi lebih tenang terhadap wabah virus corona daripada yang terjadi selama epidemi SARS pada 2003, kata Wilson.

Hal ini diduga karena informasi terhadap wabah kali ini lebih mudah didapat dan tersebar luas karena pemerintah China mau terbuka dibandingkan sebelumnya.

Baca Juga: Tahun Ceria bagi Emiten Sawit, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham CPO

Meski demikian, Wilson menggarisbawahi risiko ekonomi yang lebih besar yang ditimbulkan oleh setiap krisis yang terjadi. National Australia Bank memperkirakan pertumbuhan PDB China untuk kuartal pertama akan terdampak oleh wabah ini.

"Dampaknya pada pertumbuhan ekonomi China bisa signifikan mengingat wabah itu bertepatan dengan Tahun Baru China," kata Tapas Strickland, direktur ekonomi NAB di Sydney.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×