Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa China dan Hong Kong melemah pada Rabu (22/1), setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan kemungkinan tarif baru pada impor China, mengakhiri periode singkat penguatan pasar.
Melansir Reuters, Indeks saham unggulan CSEI 300 turun 1,1% pada perdagangan pagi, penurunan terbesar dalam hampir dua minggu. Sementara Indeks Shanghai Composite kehilangan 0,9%.
Baca Juga: IHSG Dibuka Naik 0,75% Rabu (22/1), Lanjutkan Tren Reli 6 Hari Beruntun
Di Hong Kong, Indeks Hang Seng melemah 1,5%, mundur dari posisi tertinggi satu bulan.
Sentimen pasar tertekan setelah Trump menyatakan bahwa pemerintahannya masih mempertimbangkan bea masuk sebesar 10% pada impor dari China terkait isu fentanyl.
Hal ini mengakhiri kelegaan sementara pada sesi perdagangan Asia Selasa, setelah Trump menahan diri untuk tidak mengumumkan tarif khusus China pada hari pertama kembali menjabat.
"Sentimen akan terus berada di bawah tekanan, yang akan membebani aset berisiko, karena ada kemungkinan Trump akan mengumumkan langkah yang lebih drastis untuk mencapai tujuannya," tulis analis di Citic Securities dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Bursa Asia-Pasifik Mixed Rabu (22/1) Pagi, Setelah Pernyataan Tarif Trump
Sektor real estat memimpin pelemahan di pasar domestik, anjlok 2,4% setelah mencatat kenaikan pada hari sebelumnya.
Sektor chip China juga melepas keuntungan sebelumnya dan turun 0,6%, setelah Trump mengumumkan investasi sektor swasta hingga US$500 miliar untuk mendanai infrastruktur kecerdasan buatan guna menyaingi negara lain.
Selanjutnya: Sunarso Tambah 210 Ribu Kepemilikan Saham di BRI (BBRI)
Menarik Dibaca: Promo Rehat McD Khusus Rabu, Beli 5 Ayam Krispy Hanya Rp 50.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News