Reporter: Cindy Silviana Sukma, Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks harga saham sedang berupaya menjebol level keramat 4.700. Pekan lalu (7/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus 4.700,41, sebelum berakhir di level 4.685,89. Para analis yakin, IHSG punya banyak tenaga untuk mendaki ke titik resistance lebih tinggi lagi.
Pengalaman selama ini, pasar saham selalu bergairah menjelang pemilihan umum (pemilu). Yang terang, arus dana asing jangka pendek atau dana panas (hot money) terus mengalir masuk ke pasar saham Indonesia. Sejak akhir 2013 hingga akhir pekan lalu, aksi beli bersih (net buy) asing sudah mencapai Rp 11,25 triliun. Alhasil, hanya tinggal hitungan hari, IHSG menuju ke level tertinggi (resistance) baru. William Suryawijaya, analis Asjaya Indosurya Securities, melihat, hot money tetap menjadi pemicu kenaikan IHSG.
"Arus dana asing yang masuk sejak awal tahun sampai Maret sudah lebih dari 50% dibanding outflow yang terjadi sepanjang 2013," jelas dia, kemarin. Sekadar catatan, tahun lalu total dana asing yang keluar (net sell) di pasar saham mencapai Rp 20,65 triliun. Lagi pula, secara historis, IHSG di tahun pemilu selalu bullish. Bahkan di 2009, IHSG melonjak sampai 86,98%. Maka itu, William optimistis, dalam sebulan ke depan atau hingga menjelang pemilu legislatif, IHSG berpotensi menuju level 4.792 dengan titik support (batas bawah) di 4.550.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia juga yakin, IHSG berpotensi naik ke level resistance di 4.700-4.900 dengan support di 4.675 menjelang pemilu April nanti. Setelah itu, IHSG akan bergerak mendatar hingga hasil pemilu pasti. Satrio menilai, jika pemilu menghasilkan calon presiden yang kredibel dan ramah pasar, IHSG bisa bullish hingga level 5.200 di akhir tahun ini.
David Nathanel Sutyanto, Kepala Riset First Asia Capital menambahkan, pemilu merupakan faktor "X" bagi IHSG. Jika hasilnya sesuai harapan pasar, IHSG dapat terkerek hingga level 5.020 di akhir tahun ini. Itu pun dengan catatan, kinerja emiten positif, pergerakan rupiah stabil dan inflasi tak terlalu tinggi. Sebaliknya, hasil pemilu mengecewakan pasar, indeks terlempar lagi ke level 4.500-4.600.
Toh William optimistis, setiap masa pemilu, pasar modal cenderung positif. "Ini terjadi baik di Indonesia maupun di luar negeri," papar dia. Jika sejarah terulang lagi di tahun ini, prediksi William, IHSG bisa bergerak ke 5.251 sampai pertengahan tahun ini dan akan ke level 5.421 sampai akhir tahun. Seiring kenaikan IHSG, sejumlah sektor saham pun berpeluang mengekor.
William mengunggulkan saham-saham sektor konsumer, perdagangan, agribisnis, dan perbankan. Sementara David menjagokan saham-saham emiten agribisnis karena harga CPO bakal naik, serta saham emiten sektor konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News