Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembali investor dan trader harus menghadapi cuaca mendung di bursa saham. Rabu (28 Maret 2018) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 68,51 point menuju angka indeks 6.140,84 (-1,10%).
Tentu saja penurunan tersebut berlangsung seiring dengan gerak LQ45, indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid. Turun 15,59 point menuju level 1.000,25; indeks LQ45 ditutup memerah 0,53%.
Kelesuan pergerakan harga kemarin membawa sedikit perubahan penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan nilai PER terkecil. Saham Global Mediacom Tbk (BMTR) yang sebelumnya berada di urutan 10 tergusur oleh saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Di luar itu, tidak terjadi perubahan urutan. Bumi Resources Tbk (BUMI), Indika Energy Tbk (INDY), dan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) masih menempati tiga besar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan.
Dari 10 saham LQ45 dengan PER terkecil per 27 Maret 2018, hanya satu saham yang Senin kemarin mengalami kenaikan harga. Dia adalah saham Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Transaksi saham ini ditutup pada harga Rp 1.740 per saham, naik setapak dari harga sebelumnya (27 Maret 2018) Rp 1.730 per saham.
Di luar itu hanya ada satu saham pula yang tidak mengalami perubahan harga, yaitu Adaro Energi Tbk (ADRO). Sisanya, delapan saham, mengalami penurunan harga dengan tingkat kedalaman bervariasi antara -0,5% sampai -2,8%.
Saham BMTR terpental keluar dari jajaran 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (28 Maret 2018) oleh BBNI bukan lantaran naik harga. Saham ini juga turun (-1,81%), tetapi BBNI turun lebih dalam (-5,97%).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News