Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Indeks saham Korea Selatan menguat lebih dari 1% pada perdagangan Senin (13/5), didorong sentimen positif dari kemajuan dalam pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kenaikan dipimpin oleh saham-saham sektor chip dan otomotif.
Indeks acuan KOSPI ditutup naik 30,06 poin atau 1,17% ke level 2.607,33, tertinggi sejak 26 Maret.
AS dan China mengakhiri pertemuan tingkat tinggi mereka pada Minggu dengan nada positif.
Baca Juga: Bursa Saham Pakistan Terkena Trading Halt, Usai Indeks Melejit Hampir 9%
Pejabat AS menyebut telah dicapai "kesepakatan" untuk mengurangi defisit perdagangan, sementara pejabat China menyatakan telah ada "konsensus penting" dan kedua pihak sepakat meluncurkan forum dialog ekonomi baru.
"Selera risiko meningkat karena meredanya ketegangan dagang AS-China yang selama ini membebani pasar saham global," kata Lee Kyoung-min, analis dari Daishin Securities.
Pekan ini, AS juga dijadwalkan bertemu Korea Selatan di sela-sela pertemuan Menteri Perdagangan APEC.
Baca Juga: Bursa Asia Kompak Menguat di Pagi Ini (12/5), Ketegangan Dagang AS-China Mereda
Di antara saham-saham unggulan: Samsung Electronics melonjak 5,11%, SK Hynix naik 2,58%, LG Energy Solution menguat 1,10%, Hyundai Motor dan Kia Corp masing-masing menguat 3,11% dan 3,47%, dan POSCO Holdings naik 1,74%.
Namun, sektor farmasi tertekan setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menandatangani perintah eksekutif untuk menurunkan harga obat resep: Samsung Biologics turun 4,71% dan Celltrion melemah 3,92%.
Dari total 935 saham yang diperdagangkan, 661 saham menguat dan 240 melemah.
Baca Juga: Pasar Saham India Meroket: Dampak Gencatan Senjata India-Pakistan
Investor asing tercatat sebagai penjual bersih senilai 7,5 miliar won (setara US$ 5,4 juta).
Di pasar valuta, won ditutup pada 1.402,4 per dolar AS, melemah 0,19% dari penutupan sebelumnya di 1.399,8.
Untuk obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah Korea tenor 3 tahun turun 0,2 basis poin ke 2,333%, sementara yield obligasi 10 tahun naik 1,9 basis poin menjadi 2,689%.
Selanjutnya: OJK Genjot Program GENCARKAN, Targetkan Inklusi Keuangan Capai 98% Sebelum 2045
Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News