Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasar saham Korea Selatan menguat lebih dari 1% pada penutupan perdagangan hari Senin (7/10), mengikuti reli global.
Setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang kuat memperkuat harapan bahwa ekonomi terbesar dunia tersebut menuju pemulihan yang lebih halus.
Indeks acuan KOSPI naik 40,67 poin atau 1,58% menjadi ditutup pada 2.610,38.
Baca Juga: Indeks Nikkei Jepang Ditutup 1,8%, Ditopang Yen yang Loyo dan Penguatan Wall St
Data pekerjaan AS menunjukkan peningkatan terbesar dalam enam bulan terakhir pada bulan September, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 4,1%.
Hal ini menandakan ekonomi yang tangguh dan mengurangi kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan melakukan pemotongan suku bunga besar-besaran sepanjang sisa tahun ini.
"Pasar lebih menekankan kepercayaan pada pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan pelambatan pemotongan suku bunga," kata Lee Kyoung-min, analis di Daishin Securities.
Baca Juga: Saham Perbankan dan Pertambangan Dongkrak Bursa Australia pada Senin (7/10)
Di antara saham-saham unggulan, produsen chip Samsung Electronics naik 0,66%, sementara rekan sejawatnya SK Hynix melonjak 6,20%. Saham pembuat baterai LG Energy Solution naik 4,09%.
Saham Hyundai Motor naik 3,13% dan Kia Corp menambah 2,45%. Namun, mesin pencari Naver turun 2,7% dan aplikasi pesan instan Kakao sedikit naik 0,14%.
Dari total 937 saham yang diperdagangkan, 621 saham mengalami kenaikan, sementara 261 saham turun.
Investor asing menjadi pembeli bersih saham senilai 12,2 miliar won ($9,06 juta) di papan utama pada hari Senin.
Baca Juga: Wall Street Menguat Sepekan, Dow Jones Mencatat Rekor Penutupan Tertinggi
Won diperdagangkan di angka 1.346,7 per dolar di platform penyelesaian onshore, naik 0,19% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di 1.349,3.
Di pasar uang dan obligasi, futures obligasi negara Korea Selatan bertenor tiga tahun untuk Desember turun 0,45 poin menjadi 105,82.
Sementara itu, imbal hasil obligasi negara bertenor tiga tahun yang paling likuid naik 13,6 basis poin menjadi 2,960%, dan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik 10,9 basis poin menjadi 3,104%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News