kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   -90,00   -0,56%
  • IDX 7.017   -71,99   -1,02%
  • KOMPAS100 1.040   -10,68   -1,02%
  • LQ45 811   -9,46   -1,15%
  • ISSI 212   -0,48   -0,23%
  • IDX30 416   -5,22   -1,24%
  • IDXHIDIV20 497   -6,62   -1,31%
  • IDX80 119   -1,44   -1,20%
  • IDXV30 123   -0,58   -0,47%
  • IDXQ30 137   -1,93   -1,39%

Bursa Karbon Indonesia Bakal Buka Perdagangan Internasional


Senin, 13 Januari 2025 / 18:16 WIB
Bursa Karbon Indonesia Bakal Buka Perdagangan Internasional
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) untuk membuka perdagangan internasional untuk Bursa Karbon Indonesia pada 20 Januari 2025.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) untuk membuka perdagangan internasional untuk Bursa Karbon Indonesia pada 20 Januari 2025. 

Langkah tersebut diambil dalam rangka meramaikan transaksi di Bursa Karbon Indonesia, yang saat ini dioperasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IDXCarbon. 

Lufaldy Ernanda, Direktur Pengawasan Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) untuk mempercepat penerbitan unit karbon. 

“Menteri LH telah memberikan arahan dan akan dilakukan otorisasi untuk perdagangan internasional atas unit karbon SPE-GRK dalam waktu dekat,” kata dia kepada Kontan, akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Transaksi Tembus 1 Juta Ton Unit, IDXCarbon Tambah Tiga Proyek Unit Karbon

Pria yang akrab dipanggil Aldy ini bilang, OJK juga bersama dengan Kementerian ESDM juga sedang mempersiapkan perdagangan unit karbon PTBAE-PU dari sektor energi, yang diharapkan dapat segera ditransaksikan di IDXCarbon. 

“Dengan demikian, OJK optimistis transaksi bursa karbon akan terus meningkat dengan penambahan suplai unit karbon, masuknya perdagangan unit karbon serta dibukanya peluang perdagangan internasional,” jelas dia. 

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menambahkan rencananya pada 20 Januari 2025 akan dilaksanakan perdagangan perdana carbon credit yang mendapat otorisasi. 

Namun masih belum diketahui jumlah volume yang akan disediakan. Pasalnya, Kementerian LH sedang dalam proses pemberian otorisasi. 

Baca Juga: Setahun Diluncurkan, Transaksi Perdagangan Bursa Karbon Melonjak

Kendati begitu, Jeffrey bilang indikasi proyek yang akan diberikan otorisasi ialah proyek milik Grup Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang tercatat di SRN PPI dan IDXCarbon. 

“Kami sudah menerima banyak pertanyaan baik dari media asing maupun calon pembeli asing, tetapi untuk transaksi konkret masih harus dilihat dalam beberapa waktu kedepan,” katanya, Senin (13/1). 

Selanjutnya: Ada Insentif PPnBM untuk Mobil Listrik di 2025, Mandiri Utama Finance Sambut Baik

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Yogyakarta, Wilayah Ini Diguyur Hujan Sepanjang Hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×