Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
MANILA. Mayoritas saham di pasar emerging konsolidasi di awal pekan, Senin (18/8). Pemerintah China yang mengumumkan penurunan di sektor properti, serta penurunan saham bluechips menyeret bursa cenderung turun.
Sebanyak dua saham turun atas setiap saham yang naik. Ini menyebabkan MSCI Emerging Markets Index turun kurang dari 0,1% ke 1.074,32 pada pukul 14.37 waktu Hong Kong.
Biro Statistik Nasional China hari ini mengumumkan, harga rumah pada 64 dari 70 kota di China mengalami penurunan di bulan Juli berbanding bulan Juni. Jumlah kota yang mengalami penurunan harga merupakan yang terbanyak sejak Januari 2011.
"Data negatif yang terus berdatangan menyokong prospek stimulus yang lebih besar. Namun, beberapa investor khawatir, apa imbas data yang menunjukkan pelemahan ini terhadap pertumbuhan global dan di tengah risiko geopolitik," kata Jonathan Ravelas, Chief Market Strategist di BDO Unibank Inc, Manila, pada Bloomberg.
Indeks MSCI Emerging Market menguat 7,2% sepanjang tahun ini. Beberapa saham yang dicermati pada perdagangan hari ini antara lain Hyundai Motor di bursa Seoul yang merosot 2,6%. Karyawan Hyundai dan anak usahanya Kia Motors Corp sepakat menggelar mogok kerja di bulan ini untuk mendorong kesepakatan upah.
Tecent Holdindgs Ltd, perusahaan internet terbesar di Asia merosot 1,5% di bursa Hong Kong. Sedangkan Lenovo Group menanjak 1,7% setelah mendapat izin membeli bisnis low-end server milik International Business Machines Corp (IBM).
Sedangkan Indeks S&P BSE Sensex di India naik 0,4%, dan menjadi penguatan di hari kelima. Perdana Menteri India Narendra Modi berjanji untuk menyediakan asuransi dan rekening bank bagi jutaan warga miskin dan memperbaiki industri manufaktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News