kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bursa Efek Indonesia (BEI) siapkan tiga indeks baru di semester kedua ini


Rabu, 31 Juli 2019 / 20:13 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) siapkan tiga indeks baru di semester kedua ini


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada paruh kedua tahun ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan tiga indeks baru yaitu IDXvalue30, IDXgrowth30, dan Indeks Hijau (Green Index). Upaya ini dilakukan bursa untuk memberikan opsi kepada investor, penerbit reksadana, fund manager dalam berinvestasi.

Indeks IDXvalue30 dan IDXgrowth30 akan dirilis pada 23 Agustus 2019 mendatang. Anggota dari indeks-indeks ini diambil dari IDX80 yang berisi saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang baik.

Kelak, IDXvalue30 berisikan emiten yang punya price earning ratio (PER) rendah sehingga valuasinya murah. Kemudian, indeks IDXgrowth30 beranggotakan emiten dengan PER tinggi sehingga valuasinya mahal.

Baca Juga: Emiten Papan Akselerasi bisa naik kelas ke Papan Pengembangan dan Utama

Sementara Green Index akan berisikan konstituen yang dipilih berdasarkan kriteria enviromental social governance (ESG). Kriteria ini mempertimbangkan bagaimana kinerja sebuah perusahaan dapat bersinergi dengan alam.

Kepala riset Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy menilai di antara tiga indeks tersebut yang paling menarik adalah indeks hijau.

“Sebab kalau indeks value30 dan growth30 bisa saja dijadikan alternatif pedoman investasi tapi sampai saat ini kebanyakan fund manager masih pedomannya ke indeks LQ45,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/7).

Baca Juga: BEI: Pencatatan di Papan Akselerasi sudah berlaku 22 Juli

Robertus menilai indeks hijau paling menarik. Sebab saat ini banyak investor lokal dan luar negeri yang selektif investasi hanya di saham-saham hijau atau yang memenuhi standar ESG.

Ke depannya, bursa punya tanggung jawab untuk membuat indeks-indeks baru yang lebih ketat lagi dan menyaring emiten-emiten yang punya indikator pelestarian lingkungan. Robertus bilang, peluang indeks ini pertumbuhannya akan cepat karena peluangnya masih bagus.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×