Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Saham-saham di China daratan memperpanjang kerugian hingga ditutup lebih rendah pada hari Jumat (13/9), lantaran investor menutup posisi mereka menjelang libur Panjang.
Sementara pasar saham Hong Kong naik di tengah harapan bahwa Beijing akan segera memotong suku bunga hipotek.
Pada penutupan perdagangan, indeks Shanghai Composite turun 0,48% ke 2.704,09 poin, yang merupakan penutupan terendah sejak 5 Februari.
Indeks CSI300, yang terdiri dari saham-saham unggulan, turun 0,42% menjadi 3.159,25 poin, penutupan terendah sejak Januari 2019.
Baca Juga: Nikkei Jepang Ditutup Turun Akibat Penguatan Yen (13/9), Saham Chip Batasi Kerugian
Sektor keuangan stabil, sementara sektor barang konsumsi turun hampir 2%, indeks real estate naik 0,36%, dan sektor kesehatan turun 0,59%.
Indeks Shenzhen yang lebih kecil berakhir turun 1,08%, sedangkan indeks papan start-up ChiNext Composite melemah 1,073%.
Saham properti mengalami kenaikan setelah Bloomberg News melaporkan pada Kamis bahwa China siap memangkas suku bunga hipotek lebih dari $5 triliun segera bulan ini. Indeks properti daratan di Hang Seng naik 1,19% pada jeda siang.
Pada penutupan perdagangan di Hong Kong, indeks Hang Seng naik 128,70 poin, atau 0,75%, ke 17.369,09 poin. Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,9% menjadi 6.071,52 poin.
Pasar China daratan akan ditutup pada hari Senin dan Selasa untuk merayakan Festival Pertengahan Musim Gugur. Sementara Hong Kong akan libur pada Rabu, 18 September.
Baca Juga: Bursa Australia Ditutup Berseri Jumat (13/9), Terkerek Saham Pertambangan dan Emas
Pada hari Kamis (12/9), Presiden Xi Jinping mendesak China untuk berusaha mencapai target tahunan ekonomi dan pembangunan sosialnya, yang meningkatkan harapan pasar untuk stimulus kebijakan lebih lanjut.
Badan legislatif tertinggi China juga menyetujui usulan untuk menaikkan usia pensiun, menurut laporan Xinhua pada Jumat.
Langkah ini mempercepat revisi hukum lama untuk menangani tekanan ekonomi dari menyusutnya angkatan kerja.
Pasar sedang menantikan data ekonomi Agustus, termasuk pinjaman kredit dan indikator aktivitas, untuk menilai kesehatan ekonomi lokal. Fokus pasar juga akan bergeser ke pertemuan kebijakan Federal Reserve AS yang akan datang.
Bank sentral AS hampir dipastikan akan memotong suku bunga minggu depan, namun ketidakpastian apakah akan memotong sebesar 25 atau 50 basis poin membuat investor tetap waspada.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,18% ke 7.8812 Pada Jumat (13/9), BBRI, TLKM, GOTO Top Gainers LQ45
"Walaupun pemotongan suku bunga oleh The Fed bisa menjadi katalis positif, fundamental yang kuat tetap menjadi prasyarat bagi rebound saham-saham China," kata analis di HSBC Qianhai Securities dalam sebuah catatan.
Namun, tekanan pada pendapatan tetap tinggi setelah hasil tengah tahun, dengan perkiraan konsensus untuk pendapatan perusahaan A-share tahun 2024 telah direvisi turun 14,1% sepanjang tahun ini. Jika pola ini berlanjut, pelonggaran The Fed mungkin tidak cukup untuk meningkatkan saham-saham China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News