Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
BEIJING. Bursa saham China naik tertinggi dalam seminggu ini. Kenaikan bursa saham China didorong oleh data resmi yang menunjukkan inflasi China lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Sebelumnya para analis memperkirakan inflasi yang tinggi didorong oleh kebijakan moneter longgar untuk mendorong ekonomi.
Dalam perdagangan Senin ini, saham perusahaan properti dan teknologi memimpin kenaikan. Beberapa perusahaan seperti Poly Real Estate Group Co dan Hangzhou HIK-Vision Digital Technology Co mengalami kenaikan saham sebanyak 3%. Saham Beijing Yanjing Brewery Co mengalami kenaikan tertinggi dalam sebulan karena adanya kabar rencana penjualan saham ke investor asing.
Shanghai Composite Index naik 1,5% menjadi 3,141.59 pada penutupan Senin. Kenaikan indeks terjadi didorong tingkat pembelian saham yang tetinggi sejak Desember 2007, termotivasi permintaan uang tunai dan penawaran saham baru.
Indeks CSI 300 naik 1,8%. Sedangkan Hang Seng China Enterprises Index di Hong Kong naik 0,6% pada pukul 3.23 pm.
Sebelumnya Biro Statistik China melaporkan pertumbuhan harga konsumen naik pada laju paling lambat lebih dari lima tahun pada Januari dan adanya deflasi di sisi produsen.
Data tersebut menambahkan kekhawatiran melemahnya permintaan sehingga akan memberikan tekanan pada bang sentral untuk menurunkan bunga kredit untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
"Perekonomian berada dalam situasi deflasi dan masih meluncur," Dai Ming, fund manager di Hengsheng Asset Management Co di Shanghai.
Dengan kondiri itu Dai Ming memprediksi Bank Sentral China akan terdorong untuk memotong rasio cadangan bank lebih dalam dalam satu atau dua bulan ke depan. Sehingga diharapkan pasar saham akan terus mengalami konsolidasi di level 3.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News