Sumber: CNBC | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Harga emas di pasar internasional naik 1% pada perdagangan Rabu (4/2). Kenaikan itu membalikkan kerugian pada sesi sebelumnya.
Kenaikan harga emas didorong oleh kebijakan Bank Sentral China yang meningkatkan likuiditas untuk merangsang kredit dan mendorong ekonomi yang lesu. Untuk meningkatkan likuiditas, Bank Sentral China telah memangkas jumlah dana cadangan yang harus disimpan perbankan. Pemotongan dana cadangan ini menjadi yang terbesar sejak Mei 2012.
Harga perdagangan emas di pasar spot bergerak ke sesi tinggi US$ 1.271,80 per ons troi, lalu naik 0,3% menjadi US$ 1.263 per ons troi. Sebelumnya pada Selasa (3/2), emas membukukan penurunan harga sebesar 1,2%.
"Reli harga emas didasarkan pada asumsi bahwa Bank Sentral China telah kehilangan semangat perjuangan untuk melawan perlambatan pertumbuhan dan deflasi. Sehingga mereka mengambil langkah kebijakan moneter radikal," kata analis Macquarie, Matthew Turner seperti dikutip dari CNBC.
Dengan kebijakan likuiditas yang longgar, maka harga emas terdorong. Sebab, China adalah konsumen terbesar emas. Dengan kenaikan kredit dan pertumbuhan ekonomi, diperkirakan akan meningkatkan permintaan emas global. Pelonggaran moneter juga akan mendorong penurunan suku bunga sehingga investor akan mencari alternatif investasi yang lain.
Sementara negara besar seperti China dan Eropa terus memompa uang lebih banyak ke sistem ekonominya, Amerika Serikat bergerak menuju pengetatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News