Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SYDNEY. Bursa Australia bergerak menuju pasar bearish pada transaksi perdagangan hari ini (10/2). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 14.21 waktu Sydney, indeks S&P/ASX 200 tergerus 1,5% dan menuju level penutupan terendah sejak Juli 2013.
Jika dihitung indeks acuan Negeri Kanguru ini sudah terpuruk 20% dari posisi tertingginya pada April 2015 lalu. Penurunan sebesar itu seringkali didefinisikan sebagai pasar bearish.
Sejumlah pasar saham dunia sudah terpuruk ke pasar bearish. Sebut saja Eropa, Jepang, dan China.
Penurunan dalam bursa Australia terjadi seiring aksi jual saham-saham perusahaan komoditas dan perbankan. Pelaku pasar mencemaskan mengenai ekonomi China serta anjloknya harga komoditas.
Pergerakan sejumlah saham yang mempengaruhi pergerakan bursa Australia antara lain BHP Billiton Ltd yang turun 2,4%, Fortescue Metals Group Ltd anjlok 3,8%, dan Westpac Banking Corp serta National Australia Bank Ltd masing-masing turun setidaknya 1,6%.
"Ada kecemasan mengenai ketidakpastian global, dengan pertanyaan besar mengenai pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, ada perbedaan kebijakan bank sentral dunia," jelas Chris Green, strategist First NZ Capital Group Ltd.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News