Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia sedikit berubah pada hari Rabu (17/4) karena kerugian yang dialami perusahaan pertambangan kelas berat mengimbangi kenaikan saham keuangan dan emas.
Sementara investor berhati-hati di tengah tanda-tanda bahwa The Fed tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.
Indeks S&P/ASX 200 hampir datar di 7.618,6 pada 0022 GMT. Indeks acuan ini turun 1,8% pada hari Selasa dalam sesi terburuk sejak 11 Maret.
Baca Juga: Bursa Asia Rebound Rabu (17/4) Pagi, Pasar Cermati Data Jepang dan Singapura
Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada hari Selasa (16/4) bahwa serangkaian data yang mengecewakan kemungkinan akan menyebabkan bank sentral membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk menjadi yakin bahwa inflasi sedang turun.
Kembali ke Sydney, investor akan mencari petunjuk arah kebijakan moneter Reserve Bank of Australia di masa depan berdasarkan data pekerjaan bulan Maret yang akan dirilis pada hari Kamis.
Di antara sektor-sektor, pertambangan turun 0,3% setelah harga bijih besi turun semalam.
Saham raksasa pertambangan Rio Tinto diperdagangkan turun 0,8% setelah melaporkan penurunan pengiriman bijih besi pada kuartal pertama.
Saham BHP Group dan Fortescue masing-masing turun 0,6% dan 0,8%.
Perbankan naik 0,5% setelah penurunan selama lima hari, didukung oleh harapan pendapatan yang solid ketika musim pelaporan triwulanan dimulai minggu ini.
Saham-saham emas naik 1,5% dan termasuk di antara saham-saham yang memperoleh keuntungan besar pada indeks acuan, setelah harga emas batangan ditutup stabil semalam.
Baca Juga: MORNING BID ASIA - Powell Dashes Easing Hopes, Markets Dented Again
Saham Evolution Mining naik 5,4% setelah melaporkan hasil produksi yang solid. Sementara saham Northern Star Resources naik 0,5%.
Saham energi naik 0,2%. Harga minyak berakhir datar semalam karena permasalahan ekonomi global diimbangi dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Di tempat lain, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,1% pada 11.749,3.
Data yang dirilis oleh Statistik Selandia Baru menunjukkan, indeks harga konsumen naik 0,6% pada kuartal pertama, sejalan dengan perkiraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News