Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil dibuka di zona positif pagi ini, Senin (27/2). Meski sempat tereleset dengan turun 0,01%, namun, indeks terlihat kembali naik ke zona hijau. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 09.13 WIB, indeks tercatat naik 0,01% menjadi 5,386,29.
Ada 101 saham yang mendaki. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 47 saham dan 94 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 627,953 juta saham dengan nilai transaksi Rp 249,234 miliar.
Sementara, ada tujuh sektor yang bergerak positif. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi antara lain: sektor agrikultur naik 0,54%, sektor pertambangan naik 0,37%, dan sektor infrastruktur naik 0,2%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers antara lain: PT PP Properti Tbk (PTPP) turun 6,16% menjadi Rp 274, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,74% menjadi Rp 14.150, dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 4,22% menjadi Rp 318.
Sedangkan penghuni posisi top gainers pagi ini yaitu: PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 5,3% menjadi Rp 320, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 3,25% menjadi Rp 2.540, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 0,99% menjadi Rp 410.
Asia tertekan
Di sisi lain, pasar saham Asia dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan awal pekan ini, Senin (27/2). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.20 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,78%.
Saham-saham eksportir Jepang tampak tertekan akibat penguatan yen. Sebut saja Toyota turun 0,87%, Honda turun 1,32%, dan Sony turun 0,89%. Sekadar informasi saja, pada pukul 08.13 waktu Singapura, yen diperdagangkan di level 112,06. Menguat dari posisi sebelumnya pada pekan lalu yang berada di atas level 112,80.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,11% dan indeks ASX 200 Australia turun 0,21%.
Penurunan bursa Asia terjadi bersamaan dengan anjloknya nilai tukar poundsterling sebesar 0,5% terhadap dollar AS. Berdasarkan data CNBC, pada pukul 08.18 waktu Singapura, poundsterling melemah 0,4% terhadap dollar AS di awal perdagangan di posisi US$ 1,2415. Posisi poundsterling melemah dari level di atas US$ 1,2500 di sesi sebelumnya. Bahkan, mata uang Inggris ini sempat merosot 0,5% lebih.
Para analis merujuk pada laporan di harian Times yang memprediksi Perdana Menteri Theresa May tengah mempersiapkan referendum kemerdekaan pemerintah Skotlandia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News